Meulaboh (METROZONE.net) – Upaya menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan di wilayah Aceh kembali ditunjukkan melalui penyerahan senjata api sisa konflik oleh masyarakat kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI). Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., menerima langsung penyerahan tersebut dari Komandan Kodim (Dandim) 0105/Aceh Barat, Letkol Inf Hendra Mirza, S.E., M.Si., dalam rangkaian kunjungan kerja Pangdam IM ke Kodim 0105/Aceh Barat, Kamis (25/9/2025).
Senjata api yang diserahkan berupa satu pucuk Carl Walther Pabrikulm/DO Cal. 9 MM Made in Germany lengkap dengan magazen. Senjata itu merupakan sisa konflik bersenjata masa lalu yang dengan penuh kesadaran diserahkan secara sukarela oleh masyarakat di wilayah binaan Kodim 0105/Aceh Barat. Proses penyerahan turut disaksikan Danrem 012/Teuku Umar.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IM memberikan apresiasi tinggi atas kesadaran masyarakat Aceh Barat yang rela menyerahkan senjata api sisa konflik tanpa paksaan. Menurutnya, langkah ini tidak hanya menjadi bukti kepedulian masyarakat terhadap keamanan lingkungan, tetapi juga mencerminkan kematangan sikap warga Aceh dalam menjaga perdamaian yang telah dirajut bersama sejak berakhirnya konflik di Bumi Serambi Mekkah.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang dengan penuh kesadaran menyerahkan senjata api sisa konflik secara sukarela. Ini adalah wujud nyata dukungan masyarakat terhadap stabilitas keamanan dan kedamaian di wilayah Aceh. Langkah ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi yang lain,” ujar Mayjen TNI Joko Hadi Susilo dalam arahannya.
Pangdam IM menegaskan bahwa keberadaan senjata api tanpa izin resmi di tangan masyarakat berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan kerawanan sosial. Karena itu, sikap sukarela yang ditunjukkan masyarakat Aceh Barat merupakan langkah positif yang layak diteladani. Ia juga menekankan bahwa Aceh saat ini telah memasuki era damai, sehingga tidak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk menyimpan senjata api maupun bahan peledak.
“Aceh saat ini sudah aman dan damai. Mari kita bersama-sama menjaga kondisi ini dengan tidak lagi menyimpan senjata api ataupun bahan peledak. Kodam Iskandar Muda akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan seluruh elemen masyarakat demi menjaga kondusifitas wilayah. Kami berharap langkah sukarela seperti ini bisa menginspirasi masyarakat lainnya untuk turut serta mendukung upaya mewujudkan Aceh yang damai, maju, dan sejahtera,” tambah Pangdam.
Lebih lanjut, Pangdam IM menegaskan bahwa pihak TNI selalu membuka ruang bagi masyarakat yang masih menyimpan senjata sisa konflik untuk menyerahkannya secara sukarela. TNI menjamin, selama penyerahan dilakukan dengan itikad baik demi kepentingan bersama, tidak akan ada proses hukum yang dikenakan kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen TNI dalam mengedepankan pendekatan persuasif, humanis, dan berorientasi pada perdamaian jangka panjang di Aceh.
Kegiatan penyerahan senjata ini sekaligus menjadi momentum penting yang menunjukkan komitmen bersama antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan untuk terus menjaga keberlanjutan perdamaian di Aceh. Dengan adanya kesadaran kolektif seperti ini, diharapkan stabilitas keamanan di Aceh semakin terjaga, sehingga dapat mendukung terciptanya pembangunan daerah yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
(Almanudar)