Pemkab Nagan Raya Gelar Rakor Kedaireka-Matching dengan UTU dan Dunia Usaha

Daerah358 Dilihat

Pemkab Nagan Raya Gelar Rakor Kedaireka-Matching dengan UTU dan Dunia Usaha

Nagan Raya (Aceh), Metrozone.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya, Provinsi Aceh menggelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Program Kedaireka-Matching Fund dengan Universitas Teuku Umar (UTU) dan dunia usaha.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Bappeda Kompleks Perkantoran Suka Makmue pada Kamis (19/10/2023) tersebut, turut dihadiri Wakil Rektor I, Dekan FKM UTU, sejumlah kepala SKPK, Tim Pengelola Kedaireka-Matching Fund UTU, para Kabid Bappeda, serta unsur perusahaan yang ada di Kabupaten Nagan Raya.

Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas, AP, S,Sos., M.Si yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Amran Yunus, S.P., MT mengatakan, Pemkab Nagan Raya saat ini terus berupaya menangani berbagai permasalahan utama pembangunan di daerah, seperti pengentasan kemiskinan, penurunan prevalensi stunting, peningkatan angka harapan hidup dan harapan lama sekolah.

Menurutnya, berbagai aspek permasalahan di daerah tersebut tentunya dapat diatasi melalui kolaborasi Pemerintah Daerah bersama perguruan tinggi dan dunia usaha.

“Kolaborasi berbasis riset dan inovasi ini untuk menuntaskan persoalan, menjadi terbuka lebar dengan keberadaan Kedaireka-Matching Fund atau dana padanan dari pemerintah,” ujar Amran.

Dia menambahkan, lembaga penyelenggara pendidikan tinggi memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar dan kuat menjadi peluang untuk mendorong berbagai riset dan inovasi yang akan berdampak secara signifikan pada penyelesaian persoalan masyarakat dan pembangunan daerah.

“Berbagai disiplin ilmu yang dimiliki insan perguruan tinggi diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dengan proses kolaborasi lintas-sektor,” ucapnya.

Salah satu wadah kolaborasi yang diharapkan mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi tersebut, yaitu iklim inovasi dengan sinergi yang inklusif antara unsur pemerintah, kampus, dunia usaha dan industri serta media adalah Kedaireka.

Program ini, ucap Amran, dapat menjadi salah satu sarana penyelenggaraan pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa, sekaligus menjadi tempat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, ekonomi, dan sosial di setiap daerah.

“Perguruan tinggi hadir dengan kampus merdeka, yang tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga membangun pemberdayaan masyarakat, meningkatkan pendidikan meningkatkan hasil pertanian dan perikanan, sampai pemasaran aneka produk yang dihasilkan masyarakat,” papar Amran.

Dijelaskan, sebagaimana diketahui, Kedaireka merupakan program untuk mendorong terjadinya kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak perguruan tinggi dengan mitra yang sesuai, terkait sejumlah bidang, mulai dari bidang ekonomi hijau, ekonomi biru, pendidikan, digitalisasi, dan pariwisata.

“Institusi yang lolos program ini, akan diberikan hibah untuk menjalankan program yang telah diusulkannya sesuai bidang yang dipilih,” jelas Asisten II.

Tetapi sejak diluncurkannya platform kedaireka ini oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) pada tahun 2020, dengan triliunan rupiah anggaran yang telah dikucurkan, sampai saat ini belum ada satupun program Kedaireka yang dilaksanakan di Kabupaten Nagan Raya.

“Dari pertemuan ini kami harapkan bagi peserta untuk mendapatkan informasi terkait dengan Kedaireka-Matching Fund, sehingga dapat digunakan sebagai bahan penyusunan proposal Kedaireka untuk menjadi fokus penekanan program di daerah,” pungkas Asisten II Amran.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Rahmattullah, S.STP., M.Si dalam laporannya menyampaikan, tujuan kegiatan koordinasi dan sosialisasi Kedaireka ini untuk menyampaikan informasi tentang program kedaireka-matching fund.

Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk menginventarisir dan membahas potensi serta permasalahan berbagai bidang di Kabupaten Nagan Raya yang dapat dijadikan usulan program Kedaireka-Matching Fund tahun 2024, serta menjalin partnership atau kemitraan dalam rangka pendanaan dari Kemenristekdikti.

Adapun peserta kegiatan ini berjumlah 60 orang, yang terdiri dari unsur kepala SKPK lingkup Kabupaten Nagan Raya, Tim dari Universitas Teuku Umar dan unsur dari dunia usaha.

Melalui kolaborasi Pemerintah Daerah, UTU dan dunia usaha, tentang kegiatan Kedaireka ini, diharapkan bisa menjawab permasalahan di Kabupaten Nagan Raya seperti pengentasan kemiskinan, pencegahan stunting dan lain sebagainya.

Kegiatan dilanjutkan pemaparan materi mengenai Kedaireka-Matching Fund oleh Tim Pengelola Kedaireka dari UTU Meulaboh dan tanya jawab serta diskusi bersama.

(Almanudar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *