Meulaboh (METROZONE.net) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terus memperkuat upaya pengurangan volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melalui sistem pengolahan berbasis masyarakat untuk mewujudkan kota Meulaboh bersih dan sehat. Salah satu langkah strategis adalah penyediaan bank-bank sampah diberbagai Gampong (Desa) khususnya di wilayah perkotaan, yang selama ini menjadi salah satu penghasil sampah rumah tangga terbesar di kota Meulaboh.
Sebagai langkah untuk mewujudkan komitmen ini, sebanyak 11 bank sampah gampong aktif Kecamatan Johan Pahlawan dan Meureubo binaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat melakukan kerjasama dengan Bank Sampah Unit (BSU) Dolah Recycle Meulaboh yang dituangkan dalam nota kesepakatan (MoU) yang dilaksanakan baru-baru ini pada kegiatan kemah Adipura di Gampong Kuta Padang, Meulaboh Sabtu tanggal 4 Oktober 2025.
“Melalui MoU antara Bank Sampah Dolah Recycle Meulaboh dengan bank sampah gampong binaan PUPR Aceh Barat ini, kami menghadirkan semangat kebersamaan dalam mengelola sampah agar bernilai guna serta memberikan dampak ekonomi sosial bagi masyarakat untuk mendukung lingkungan yang terbebas dari tumpukan sampah,” kata Sekdis PUPR Aceh Barat, Fadly Octora, ST, Selasa (7/10-2025)
Ia berharap, Bank Sampah Dolah Recycle Meulaboh dan Bank Sampah Gampong mampu menjadi motor penggerak perubahan perilaku masyarakat gampong dalam memilah dan mengelola sampah rumah tangga. Bank Sampah Gampong juga diyakini mampu meningkatkan nilai ekonomi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan masyarakat,” ujar Fadly
“Kolaborasi antara pemerintah, dan masyarakat adalah kunci utama untuk menciptakan kota Meulaboh yang bersih, sehat dan hijau. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak terutama bank sampah gampong yang telah aktif untuk untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan program bank sampah ini agar benar-benar memberikan manfaat besar warga,” harapnya
Fadly menambahkan, keberadaan bank sampah gampong dapat mengurangi sampah dari sumbernya, sekaligus mengajak masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah. Menurutnya, dengan peran aktif bank sampah gampong dengan Bank Sampah Unit Dolah Recycle Meulaboh bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah yang dipilah, sementara lingkungan menjadi lebih bersih, asri dan sehat.
Program ini juga mencakup pengelolaan sampah organik, nanti bank sampah sampah induk Dolah Recycle Meulaboh dapat menerima sampah organik dari bank sampah gampong untuk diolah menjadi kompos,” tambahnya
Melalui kerjasama antara Bank Sampah Unit Dolah Recycle Meulaboh, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berharap dapat membangun kesadaran bahwa sampah memiliki nilai guna. Penjualan hasil pilihan seperti botol plastik, kertas, logam dan kompos dapat memberikan tambahan penghasilan bagi warga, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Langkah ini, kata Fadly, menjadi bagian dari komitmen pemkab Aceh Barat dalam menciptakan kota Meulaboh yang bersih, sehat dan berkelanjutan, sejalan dengan target pengurangan sampah nasional.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif warga dalam menjaga lingkungan yang bersih, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat optimis bisa mewujudkan tata kelola lingkungan yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkap Fadly
Dengan adanya dukungan dan komitmen semua pihak. Ia optimis bahwa Kota Meulaboh bisa menjadi model pengelolaan sampah yang tidak hanya berorientasi pada penghargaan Adipura, tapi juga membangun budaya bersih dan berkelanjutan di tengah masyarakat.
Sekdis PUPR Aceh Barat ini menekankan pentingnya pendekatan sistematis dalam pengelolaan sampah yang mencakup tiga sektor utama, bagian hulu (sumber sampah), bagian tengah (pengumpulan), dan bagian hilir (pemrosesan akhir).
Fadly menjelaskan bahwa konsep utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah mendorong pengelolaan sampah secara mandiri di titik awal, baik oleh individu, rumah tangga, pelaku usaha, hingga kawasan industri,” pungkasnya
Penulis: Almanudar