Mandailing Natal (SUMUT) Metrozone net
Kepala Desa Aek Holbung, Usnan Nasution, memberikan klarifikasi terkait sebuah video yang viral di media sosial dan dinilai menyudutkan dirinya.
Video tersebut pertama kali diunggah dalam reel Facebook atas nama akun Agas Rongit dan hingga Senin (23/9/2025) sudah ditonton 1,1 ribu kali, mendapat 1.144 like, 431 komentar, serta dibagikan sebanyak 50 kali.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Usnan menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak melarang seorang pemuda datang ke Desa Aek Holbung, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal. Menurutnya, kehadiran pemuda tersebut hanya untuk membuat konten.
“Saya tidak ada melarang seorang pemuda turun ke Desa Aek Holbung. Saya hanya menanyakan identitasnya dan apa tujuan pembuatan video itu, apakah untuk pribadi atau akan dipublikasikan,” ujar Usnan melalui sambungan telepon kepada salah seorang wartawan.
Usnan menjelaskan, pemuda yang bersangkutan tidak bersedia memperlihatkan identitasnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan kesalahpahaman sehingga seolah-olah dirinya menghalangi aktivitas pembuatan video.
“Saya baru bertugas sebagai kepala desa di Aek Holbung, jadi saya harus hati-hati dalam mengambil keputusan. Selama ini saya berdomisili di Desa Ampung Sial, Muara Soma, sebelum terpilih menjadi Kades Aek Holbung,” tambahnya.
Sementara itu, Mukhroji Lubis, pemilik akun Facebook Agas Rongit yang terlibat dalam peristiwa tersebut, memberikan tanggapan berbeda. Ia mengaku heran dengan pemberitaan yang menyebut kepala desa sempat meminta identitas dirinya.
“Kepala desa Aek Holbung tidak ada meminta identitas saya. Saya juga heran kenapa muncul berita begitu. Yang ditanyakan kepala desa hanya tujuan saya datang, lalu saya jawab untuk ngonten antar desa ke desa, dan semua video yang saya ambil adalah hal-hal yang baik,” jelas Mukhroji.
Menurutnya, dirinya sempat mempertanyakan alasan kepala desa melarang pengambilan video di wilayah tersebut.
“Saya tanya, kenapa tidak boleh divideokan? Jawaban kepala desa, masyarakat sangat sensitif. Saya tanya lagi sensitif bagaimana, tapi tidak dijawab. Malah ditambahkan, kalau dibuat video nanti yang di perantauan bisa salah tanggap,” tambahnya.
Dengan adanya dua versi penjelasan ini, publik kini mendapat gambaran lebih jelas mengenai duduk persoalan yang sempat memicu perdebatan di media sosial.
Peliput: TIM