Meulaboh (METROZONE.net) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat menggelar kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) operator verifikasi dan validasi Anak Tidak Sekolah (ATS). Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya memastikan tidak ada generasi muda yang terputus dari dunia pendidikan. Langkah ini juga sesuai dengan arahan dari Bupati Aceh Barat, Tarmizi, SP,.MM, untuk memaksimalkan potensi anak-anak di Kabupaten Aceh Barat untuk bisa bersekolah kembali untuk meraih masa depan yang lebih baik
Kegiatan verifikasi dan validasi data ATS ini diikuti oleh 400 peserta yang terdiri dari aparatur gampong bidang kasi pelayanan desa sebagai operator, kepala sekolah, pengawas sekolah Se-Kabupaten Aceh Barat akan berlangsung selama tiga hari di Aula Gedung B dari tanggal 8 hingga 10 Oktober 2025 secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat, Dr. Husensah, M.Pd, Rabu (8/10-2025).
Selama kegiatan ini berlangsung akan di isi oleh pemateri yang berkompeten dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Aceh dan dari Bappeda Aceh Barat
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat, Dr. Husensah, M.Pd, mengatakan verifikasi dan validasi data ATS adalah langkah strategis yang memungkinkan kami untuk memahami permasalahan pendidikan di Kabupaten Aceh Barat. Menurutnya, sesuai data saat ini ada sekitar ribuan anak putus sekolah di Kabupaten Aceh Barat dengan berbagai penyebabnya yang menjadi perhatian serius dari semua pihak, ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama terutama para kepala desa, pihak kecamatan, pengawas sekolah untuk mencari langkah konkret dan solusinya,”ujarnya, Kamis (9/10-2025)
Ia menyebutkan dengan adanya verifikasi dan validasi data ATS ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dapat merancang program intervensi yang lebih tepat sasaran. Menurut Husensah, kegiatan ini tidak tidak hanya mencakup pengumpulan data, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk perangkat desa dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Hal ini diharapkan dapat memberi gambaran menyuruh tentang kondisi anak-anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah, dan mengindentifikasi faktor-faktor penyebabnya,” ujarnya
Sebut Husensah, bisa saja anak putus sekolah karena sedang bersekolah di Dayah, namun tidak terdata di aplikasi Dapodik, jadi dianggap putus sekolah, inilah yang harus kita lakukan verifikasi dan validasi data melalui jalur pemerintahan desa, karena Keuchik dan aparatur desa lebih mengetahui kondisi anak-anak di wilayahnya, nanti aparatur desa melalui kasi pelayanan akan mengunakan dashboard ATS untuk memvalidasi data anak tidak sekolah tersebut,” terangnya
Sebut Husensah, menyikapi masih banyaknya Anak Tidak Sekolah atau putus sekolah, Disdik terus mendorong pihak Kecamatan dan desa lebih aktif untuk ikut serta menangani jumlah ATS. Yakni dengan mendata sekaligus memotivasi para ATS agar mau bersekolah kembali.
Selain itu, kata Husensah, Diisdikbud juga telah melakukan penguatan lembaga PKBM sebagai satuan pendidikan yang memberikan kesetaraan atau kejar Paket A, B dan C. Dinas juga telah mengalokasikan anggaran khusus melalui APBK berupa Bantuan Operasional Daerah (BOSDA) untuk PKBM agar mengetik pendidikan optimal bagi para ATS yang ingin bersekolah kembali,” sebut Husensah
“Kami ingin memastikan bahwa semua anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, karena pendidikan adalah hak setiap anak dan fondasi masa depan mereka. Kami berkomitmen untuk tidak membiarkan generasi muda kita terputus dari kesempatan belajar,” tutur Husensah
Kami berharap semua peserta terutama para operator pelayanan desa setelah mengikuti bimbingan teknis operator verifikasi dan validasi data ATS untuk benar sungguh-sungguh melakukan pendataan terhadap anak putus sekolah, sehingga kedepan setiap desa dapat memiliki data yang akurat mengenai data pendidikan di desa, dan dapat mengentaskan angka putus sekolah di setiap desa.” terangnya
Harapannya dengan adanya data yang konkret dan akurat kita bisa bergerak cepat ke masyarakat untuk mengentaskan para anak putus sekolah ini untuk mau bersekolah kembali,” demikian Husensah
Penulis: Almanudar