Penebaran Bibit Ikan Jadi Inovasi Ketahanan Pangan Di Lapas Narkotika Karang Intan

Karang Intan, Metrozone.net

Rangkaian kunjungan kerja Tim Kedeputian I Kantor Staf Presiden Republik Indonesia (KSP RI) ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan berlanjut dengan kegiatan penebaran 5.000 bibit ikan haruan/gabus, Selasa (1/7). Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap program kemandirian berbasis perikanan yang dikembangkan oleh Lapas sebagai bagian dari pembinaan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Bibit ikan dilepas langsung oleh Tenaga Ahli Utama KSP RI Dr. Muhammad Rullyandi, bersama Tenaga Ahli Madya Feri Kusuma dan Mastiur Pharmata, ke dalam kolam budidaya yang telah disiapkan di area pembinaan. Penebaran bibit ikan haruan ini diharapkan dapat menjadi awal dari peningkatan produktivitas sektor perikanan Lapas, sekaligus memberikan bekal keterampilan bagi para WBP.

“Pembinaan berbasis keterampilan seperti ini sangat relevan dengan agenda ketahanan pangan dan reintegrasi sosial. Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan Lapas Karang Intan,” ujar Dr. Muhammad Rullyandi saat prosesi penebaran.

Usai kegiatan, rombongan KSP RI dan seluruh tamu undangan menikmati sesi ramah tamah di Aula SAE 1. Suasana santai penuh keakraban tercipta saat para tamu disuguhi kudapan ringan khas lokal sambil mendengarkan persembahan musik akustik dari Diamond Band, grup musik warga binaan yang tampil membawakan lagu-lagu penuh semangat dan pesan motivasi. Acara ini sekaligus menjadi ajang dialog ringan antara Tim KSP, para pimpinan instansi, serta petugas Lapas dalam suasana santai dan penuh kekeluargaan.

Kalapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menyampaikan bahwa sinergi dan dukungan dari berbagai pihak sangat berarti dalam penguatan program pembinaan.

“Kami percaya, keberhasilan pembinaan bukan hanya soal kedisiplinan, tetapi juga ruang kreatif dan keterampilan nyata yang bisa diandalkan setelah bebas nanti,” tegasnya.

Kegiatan berlangsung tertib, penuh semangat kolaboratif, dan menjadi momentum penting dalam memperkuat model pembinaan berkelanjutan di lingkungan pemasyarakatan. (sbl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed