Kegiatan Live skill yang di adakan di Hotel Madina Sejahtera dalan lidang diduga hanya mencari ke untungan

Mandailing Natal Metrozone.net

ikatan Wartawan online Indonesia (IWOI) Kabupaten Mandailing Natal Menilai kegiatan Live skili yand dilakukan dua Kecamatan yang di adakan di aula Hotel Madina Sejahtera yang bersumber dari dana Dana Desa diduga hanya modus Untuk nencari keuntungan semata. (29/06).

Ketika Di wawancarai M. Rusdi Batu bara selaku ketua IWOI Kabupaten Mandailing Natal Memberikan Pendapatnya kegiatan Livekill ini hanya cara oknum -oknum tertentu Untuk meraup keuntungan dari dana desa di kedua kecamatan tersebut.

Saya Menilai Kegiatan Live kill Ini hanya alasan Untuk menarik dan Mencari keuntungan dari dana Desa tersebut, Coba rekan-rekan media konfirmasi peserta yang mengikuti Kegiatan Live skil ini pasti mereka tidak paham ilmu apa yang Ia dapat dari kegiatan Live kill tersebut. Ujarnya.

Menyikapi hal tersebut beberapa media mencoba menwawancarai beberapa masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka mengaku tidak mengetahui maksud dan tujuan dilakukanya kegitan live skill ini.

Saya tidak mengetahui maksud dan tujuan acara ini pak,ibu saya hanya disuruh oleh kepala desa kami untuk mengikuti acara ini. Soal ilmu dan pembelajaran yang saya terima pun beberapa hari juga menurut saya kurang bermanfaat hanya soal mengolah limbah rumah tangga saja. Ujar Bayo Nasution yang baru keluar mengikuti acara live skill nilai guna limbah rumah tangga ini.

Di sisi lain salah satu Panitia kegiatan live skill saat dikonfirmasi media di depan kamar hotelnya terkesan menutup-nutupi informasi tentang acara tersebut. Bahkan saat media menayakan siapa yang membuat acara tersebut serta dari mana perusahaanya dia hanya menjawab saya tidak tau saya hanya disuruh. Ujarnya.

Bahkan ketika media menayakan hal-hal yang bersifat umum pun si Panitia tersebut tetap saja tidak mau menjawab. Yang lebih membuat rekan-rekan media kesal adalah ketika beberapa orang media datang ke depan kamarnya si Panitia tersebut hanya membuka separuh pintu kamarnya dan hanya berdiri di separuh pintu yang terbuka tersebut tanpa ada sedikitpun penghargaanya sebagai pendatang yang hanya datang untuk acara tersebut.

Yang lebih membuat rekan-rekan media merasa kesal ketika rekan-rekan media menanyakan mamfaat dilakukanya kegiatan ini si panitia malah menutup pintu kamar dan tidak memperdulikan rekan-rekan media yang berada di luar.

Dari hal di atas dapat kita lihat bahwa orang yang sudah di utus dan dipercayakan untuk menjadi panitian di qcara tersebut nilai kurang bermoral dan beretika karena tidak tau cara bagaiman menghargai orang lain dan tidak tau cara bagaimana menerima tamu yang baik dan benar.

M. Rusdi Batu bara (parkoas) juga menyampaikan bahwa mengapa pemerintah Kabupaten Mandailing Natal seakan tutup mata dengan berbagai live skill yang diadakan di Kabupaten Mandailing Natal bahkan samapai mau bekerja sama dengan orang-orang sudah jelas-jelas tak beretika.

Peliput.Tim

 

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *