Diduga Bos Tambang Ilegal Buyat “Main Mata” Dengan Anggota Polres”KAPOLRES BOLTIM Bungkam

Metrozone.net.-BOLTIM
Situasi memanas di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur! Dugaan aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Buyat, Kecamatan Kotabunan, kian mencuat ke permukaan. Ironisnya, Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi, SIK, M.Tr.Opsla, terkesan enggan merespon saat dimintai keterangan terkait dugaan keterlibatan anggota Polres Boltim dalam aktivitas tambang ilegal tersebut.

Ketika tim liputan media mencoba menemui Kapolres Boltim pada 07 Januari 2025 lalu, upaya mendapatkan konfirmasi berujung sia-sia. Kantor Polres Boltim seolah menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus. Hingga kini, kebenaran soal keterlibatan aparat dalam aktivitas tambang ilegal masih menjadi tanda tanya besar.

Informasi dari sejumlah narasumber menyebutkan adanya dugaan oknum Polres Boltim yang “main mata” dengan bos-bos tambang ilegal di Desa Buyat. Aktivitas tambang yang seharusnya ditertibkan justru terkesan dibiarkan, bahkan puluhan alat berat terlihat bebas beroperasi di wilayah tersebut.

Menanggapi hal tersebut ketua DPC “Asosiasi Pertambangan Rakyat Indonesia” ( APRI ) BOLTIM ‘Rudolf Alwin Tubagus ‘ angkat bicara,” Hal ini, seharusnya menjadi perhatian utama dari Pemerintah dan APH karena tidak sesuai dengan yang seharusnya dan masalah ini juga dapat memicu terjadinya konflik sosial di masyarakat, menimbulkan kondisi yang rawan dan gangguan keamanan dalam masyarakat

“Harapan saya selaku ketua DPC APRI Boltim kepada APH ”
Adanya Langkah tegas yang harus di ambil
Oleh Kapolres Boltim, karena secara tidak langsung hal ini merupakan Barometer dari kepercayaan publik terhadap institusi Kepolisian, khususnya Polres Boltim.

Langkah – langkah Yang Mampu membangun, transparansi, Komitmen dan integritas.
Polri diharapkan bisa menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum, jangan hanya tajam ke bawah tumpul keatas, apalagi ada istilah main mata.

“Ada hal yang Aneh sekali di PETI Buyat ini ! satu wilayah pertambangan, kenapa hanya satu bak rendaman yang diberi police line? Sementara alat berat lain bebas beroperasi? Ada apa ini?” ujarnya penuh tanda tanya.

“Kami akan terus mengawal persoalan ini. Jika terbukti ada oknum yang terlibat, kami ingin mereka segera ditindak!” tegas Rudolf.

Kasus ini memicu kegelisahan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan, apakah Polres Boltim benar-benar menjalankan tugasnya atau justru terlibat dalam aktivitas ilegal ini?

Ketegasan dan transparansi dari Kapolres Boltim sangat dinantikan. Apakah kasus ini akan berakhir dengan pengungkapan fakta atau justru tenggelam dalam diam?

” Saiful Boroma”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *