Upacara Penurunan Bendera Jadi Media Pembentukan Mental Warga Binaan Lapas Banjarmasin

Berita19 Dilihat

Banjarmasin, Metrozone.net

Suasana sore di Lapas Kelas IIA Banjarmasin terasa khidmat saat upacara penurunan bendera dilaksanakan pada Sabtu (28/06) pukul 17.30 WITA. Kali ini, tiga warga binaan yang tergabung dalam Pramuka Lapas mendapat kepercayaan untuk menjalankan tugas penting tersebut.

Mereka adalah Rosehan, M. Rian, dan Dony Indrawan, yang tampil disiplin dan penuh tanggung jawab saat menurunkan Sang Merah Putih dari tiang bendera utama lapas.

Tugas ini merupakan bagian dari kegiatan pembinaan karakter melalui kepramukaan, yang secara rutin dilaksanakan di Lapas Banjarmasin. Tidak hanya menanamkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air, kegiatan ini juga melatih kepercayaan diri dan kerjasama antarwarga binaan.

M. Rizki, tamping Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) yang turut mendampingi kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya atas semangat anggota pramuka.

“Mereka bertugas dengan serius dan penuh tanggung jawab. Penugasan seperti ini melatih kedisiplinan dan rasa nasionalisme yang penting selama masa pembinaan,” ujarnya.

M. Junaidi, Kasubsi Bimkemaswat, turut memberikan tanggapan positif atas pelibatan warga binaan dalam tugas upacara.

“Kegiatan kepramukaan seperti ini menjadi bagian penting dalam pembinaan mental dan karakter. Melalui tugas-tugas kedisiplinan, warga binaan bisa membentuk kepercayaan diri dan semangat tanggung jawab,” ungkapnya.

Sementara itu, Kalapas Banjarmasin Akhmad Heriansyah menegaskan bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya berfokus pada keagamaan atau keterampilan, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai kebangsaan.

“Kami ingin warga binaan tetap merasa bagian dari bangsa ini, dan salah satu caranya adalah melalui penghormatan terhadap simbol negara. Penurunan bendera ini bukan sekadar seremoni, tapi bagian dari proses pembentukan karakter yang utuh,” jelasnya.

Penurunan bendera berlangsung tertib dan disaksikan langsung oleh petugas serta warga binaan lainnya, menjadi penutup hari yang sarat makna di dalam lingkungan pemasyarakatan. (Lapas Banjarmasin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *