PUPR Aceh Barat Gelar Pelatihan Pengenalan Bank Sampah Bagi Satgas Adipura Desa

Meulaboh (METROZONE.net) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terus melakukan langkah-langkah strategis untuk mematangkan persiapan penilaian Adipura. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat kembali menggelar kegiatan pelatihan tahap kedua tentang pengelolaan sampah dan evaluasi pengenalan Bank sampah bagi Satuan Tugas (Satgas) Desa sebagai bagian persiapan penilaian Adipura yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2025.

Kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 36 orang dari Kecamatan Johan Pahlawan dan Meureubo berlangsung di aula Dinas PUPR Aceh Barat, Senin (22/9-2025)

Sekdis PUPR Aceh Barat selaku Satgas Adipura, Fadly Octora, ST,.MT dalam pemaparannya mengungkapkan pentingnya peran Satgas Adipura desa dalam melakukan edukasi bagi lingkungan masyarakat di desanya.

Ia menegaskan bahwa peran Satgas Adipura dalam pengelolaan sampah dan Bank sampah sangat menentukan hasil penilaian tim Adipura Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mendapat nilai terbaik. Untuk itu, ia berharap agar Satgas Adipura desa dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan yang bersih, sehat dan asri.

Fadly berharap kegiatan pelatihan bukan sekadar sosialisasi, tetapi merupakan langkah nyata berupa terbentuknya kepengurusan bank sampah di setiap desa, sehingga nantinya pengelolaan sampah lebih terintegrasi

“Kami berharap dari hasil evaluasi pelatihan pengenalan Bank sampah bagi Satgas Adipura desa sudah ada nama-nama pengurus bank sampah didesa masing-masing. Menurutnya, keberadaan Bank sampah ini sangat penting untuk keberlanjutan program lingkungan hidup dan pengelolaan dan pemilahan sampah yang bernilai ekonomis,” kata Fadly

Fadly menambahkan, keberhasilan program ini akan menjadi modal penting bagi Aceh Barat dalam penilaian Adipura 2025. Menurutnya, pada bulan Oktober mendatang, tim dari Kementerian Lingkungan Hidup akan melakukan penilaian awal, sementara tahap final direncanakan berlangsung pada Desember 2025,” katanya

“Ketika tim pusat datang, mereka tidak hanya melihat kebersihan kota, tetapi juga mengevaluasi sistem pengelolaan yang ada. Jika ada bank sampah, nilai kita akan meningkat. Bahkan, daerah-daerah di Jawa sudah membuktikan bahwa bank sampah bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” jelasnya.

Selain itu, Fadly menyebutkan bahwa Aceh Barat sudah berada di jalur yang tepat dengan kontribusi nyata masyarakat, mulai dari edukasi, pengumpulan, hingga pengolahan sampah.

“Target kita sederhana, kota bersih, ada pengelolaan sampah, ada edukasi, ada bank sampah, maka nilai Adipura bisa lebih baik,” tambahnya.

Dalam sesi pelatihan, peserta juga mendapat materi dari Safril Amin, SE (Staf Dinas Lingkungan Hidup Aceh Barat) yang memaparkan pentingnya pemilahan sampah dari sumbernya baik sampah rumah tangga maupun sampah organik dan anorganik yang bernilai ekonomi,” paparnya

Penulis: Almanudar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *