Ketua Tanfidziyah PCNU Aceh Barat Apresiasi Penyelesaian Secara Damai Kasus Cabean

Daerah222 Dilihat

MEULABOH (Metrozone.net) – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Aceh Barat Tgk. H. Khairul Azhar, S.Ag, MA menyampaikan apresiasi atas penyelesaian secara damai atas kasus dugaan siram air cabai terhadap salah seorang santri di Dayah Darul Hasanah Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat

Dalam perkara tersebut, kedua belah pihak baik keluarga santri maupun pihak pesantren dengan niat tulus sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan atas kasus dugaan siram air cabai kepada salah seorang santri yang terjadi beberapa waktu yang lalu.

Tentunya, kita sangat bersyukur dan menyambut baik serta mengapresiasi atas kesepakatan kedua pihak agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan atau damai yang diinisiasi oleh Dinas Dayah Aceh Barat, NU Aceh Barat, Perwakilan Pimpinan Dayah, HUDA Aceh Barat, Camat Pante Ceureumen serta Keuchik setempat, kata Waled Khairul Azhar yang juga Pimpinan Dayah ZUDI Gampong Ujong Tanjong, Meulaboh

Dia berharap, agar kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak khususnya di lembaga pendidikan agar dalam menerapkan aturan dan disiplin dikalangan anak didik jangan terlalu berlebih-lebihan karena berpotensi terjadinya pelanggaran dan bertentangan dengan hukum negara dan agama, sebutnya

Sebelumnya, Dinas Dayah Aceh Barat melakukan mediasi sekaligus penandatanganan kesepakatan perdamaian terkait dugaan penyiraman air cabai terhadap salah seorang santri yang terjadi pada 30 September 2024 di Dayah Darul Hasanah Kecamatan Pante Ceureumen. Perkara ini melibatkan istri dari pimpinan Dayah tersebut yang memberikan hukuman kepada santri tersebut.

Kadis Dayah yang diwakili Kabid SDM Hendra Syahputra, S.Pd mengatakan pada mediasi dan penandatanganan kesepakatan bersama tersebut yang digelar di Kantor Dinas Dayah Aceh Barat, Kamis (10/10-2024), kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai. Orang tua santri dengan tulus memaafkan tindakan yang dilakukan, dan istri Pimpinan Dayah juga menyampaikan permohonan maaf. Kedua orang tua santri menegaskan bahwa mereka sudah memaafkan secara ikhlas dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, Sebut Hendra

Pewarta: Almanudar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *