Batam, Metrozone.net- Penindakan laut yang dilakukan oleh aparatur negara mendapat tanggapan serius dari Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkumpulan Kekerabatan Sulawesi Selatan (PKSS), Akhmad Rosano, Minggu (7/12/2025).
Dalam unggahannya di akun TikTok @akhmad_rosano, pria berdarah Bugis itu mengatakan bahwa ada ratusan ribu orang di Batam bergantung hidup dan berharap bisa makan, serta menyekolahkan anak-anaknya dari jasa laut, yang mana di negara kepulauan ini laut menjadi moda transportasi kehidupan masyarakat.
“Ingat Batam tidak punya SDA kecuali laut jadi pengharapan utama dan tidak semua pengusaha kecil mampu membayar sewa pelabuhan yang tarifnya tinggi,” ujarnya.
Ia mengingatkan jangan semua ditindak, pemerintah dan aparat khususnya Bea Cukai wajib memahami kultur budaya serta kearifan lokal karena itu ada dalam UUD 1945 yang berbunyi negara wajib menjaga adat istiadat setiap warga negara.
Perekonomian Indonesia bergerak dari rakyat dengan cara gotong royong, koperasi, UMKM, sesuai Pasal 88 Ayat 1 UU NO. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang mengatur hak fundamental pekerja/buruh untuk mendapatkan penghasilan yang layak demi memenuhi kebutuhan hidup yang layak bagi kemanusiaan, perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, kesusilaan dan perlakuan yang sesuai martabat manusia.
“Masyarakat Melayu Bugis 90% hidup dari laut dan perdagangan dari pulau ke pulau sejak ribuan tahun lalu. Orang Bugis Makassar hidup dari laut hingga saat ini. Mereka saudara-saudara saya semua yang butuh dibina jangan dibinasakan,” tutupnya.
Pewarta: Hans












