Demo FDKSR Bakar Keranda Mayat, Imbas Dua Tahun Kasus Korupsi MAMIN Fiktif Mangkrak

Berita56 Dilihat

Banyuwangi,- Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Diskusi Kajian Suara Rakyat (FDKSR) menggelar demonstrasi damai dan mengharapkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi segera menangkap mantan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), Nafiul Huda yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak korupsi makanan minuman (Mamin) fiktif di depan Kantor Kejari Banyuwangi pada Senin, (28/10/2024)

Dalam demo tersebut massa aksi membawa keranda mayat yang menunjukkan bahwa keadilan hukum di Banyuwangi ini telah mati. Kasus korupsi mamin fiktif yang merugikan negara sekitar Rp 400 juta itu sudah berjalan dua tahun, tetapi sampai hari ini kasus itu masih belum tuntas.

Menurut Koordinator Aksi, Al Ma’arif mengatakan Nafiul Huda sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Banyuwangi sejak 28 Oktober 2022. Tetapi tidak ada kejelasan mengenai kasus ini, pihaknya menduga Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) takut untuk mengungkapkan kasus ini.

“Tepat hari ini Nafiul Huda ditetapkan sebagai tersangka, namun yang bersangkutan masih aktif menjabat. Setelah menjabat Kepala BKPP yang bersangkutan dimutasikan sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. Maka kami mendesak agar Kejari Banyuwangi segera menahan dan menangkap maling uang rakyat tersebut,” tegas Al Ma’arif.

Lebih lanjut dia mengatakan Kajari tidak boleh tebang pilih dalam upaya membersihkan korupsi di pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Dan pihaknya menekankan kepada pihak Kejari Banyuwangi untuk tidak main-main dalam menuntaskan perkara ini.

“Idependensi dan integritas Kajari Banyuwangi sedang diuji dan jangan terpengaruh oleh intervensi pihak penguasa. Sebab, ada indikasi jika Nafiul Huda sengaja dilindungi oleh pihak penguasa. Karena jika tidak ada perlindungan ataupun intervensi dari oknum penguasa tidak mungkin kasus ini belum tuntas sampai dua tahun,” urainya.

Setelah melakukan aksi di depan Kantor Kejaksaan, FDKSR bergeser untuk melakukan aksi di depan kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Disana pun massa aksi kembali melakukan aksi teatrikal dengan membakar keranda mayat.

Aktivis yang akrab disapa John menjelaskan pihaknya akan datang kembali ke kantor Kejari dan Pemkab Banyuwangi dengan jumlah masa yang lebih banyak. “Hari ini cuma pemanasan (warming up) saja. Komitmen kami akan terus mengawal kasus dugaan tindak korupsi sampai ke aktor intelektualnya,” pungkasnya.

Editor: 5093N9

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *