Banyuwangi,- Pemerhati Pendidikan Anak Bangsa (PPAB) Gelar aksi demo lanjutan terkait 15000 Putra-putri Banyuwangi tidak bisa melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Rabu (07/08/2024)
Al Ma’arif selaku koordinator aksi mengatakan, ini merupakan bukti keseriusan dari kami untuk mengusir kepala cabang dinas pendidikan wilayah Banyuwangi yaitu Jaenuri agar angkat kaki dari Bumi Blambangan.
“kepala cabang dinas pendidikan provinsi jangan terlalu arogansi dan angkuh, karena orang Banyuwangi tidak pernah takut dengan orang-orang sok berkuasa, ingat kami tunggu sampai ada kebijakan yang pasti.” Ungkap jhon dalam orasinya.
Selain itu Prasetyo juga selaku orator aksi menyampaikan, bahwa pihaknya akan terus mengawal proses ini sampai tuntutan dikabulkan. Maka pihaknya akan tetap konsisten menyuarakan aspirasi ini agar menjadi atensi oleh sang pemangku kebijakan.
“Kami tidak pernah takut adanya isu demo tandingan yang akan menghalang halangi aksi hari ini, kami tunggu!! dan kami akan selalu memonitoring seluruh sekolah sekolah SMA dan SMK di kabupaten Banyuwangi, kami tunggu nyalimu Jaenuri untuk menemui kami,” Ujarnya.
Ketua PPAB Yang akrab di sapa Mbah Munir menambahkan, bahwa Jaenuri terkesan menutup diri dari teman-teman media maupun LSM, bahkan sekelas wakil ketua DPRD dan kepala dinas pendidikan kabupaten Banyuwangi pun tak di hiraukan saat di telpon melalui telefon seluler.
“Pada intinya aksi demo PPAB ini meminta kepada Bupati dan DPRD Kabupaten Banyuwangi untuk segera merekom Jaenuri untuk segera keluar dari Kota Gandrung,” Pungkasnya.
“Jika sampai akhir bulan ini Jaenuri masih tetap berada di Banyuwangi PPAB akan lakukan aksi demo besar di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Surabaya.” Imbuhnya.
Pewarta: Team/Red
