ACEH BARAT, Metrozonenet I Sehubungan dengan pemberitaan di salah satu media online satu hari yang lalu terkait wacana pola tanam padi secara serentak selama dua kali dalam satu tahun di inisiasi oleh geuchik Paya Lumpat, Cot Seumereug dan Rangkileh juga di Amini oleh geuchik Alue Raya kelihatannya semakin memberikan sinyal positif
Pemberitaan tersebut tampaknya menjadi isu menarik dikalangan ahli tanaman berpengalaman salah seorang diantaranya Rahmi Rukhyat, jebolan pasca sarjana UGM Yogyakarta ikut bersuara menanggapi wacana tersebut
Rahmi Rukhyat sendiri sangat mendukung seratus persen dengan pola tanam padi secara serentak 2 kali setahun, saat di konfirmasi yang bersangkutan ikut didampingi oleh tokoh senior kecamatan Samatiga Mawardi SH di Salah satu warung Mie Bing terkenal Samatiga, Rabu (17/4-2024)
Ahli pertanian Asal gampong Cot Seumereug tersebut mengemukakan beberapa alasan mendasar serta sangat layak dipertimbangkan dikalangan petani di kecamatan Samatiga kabupaten Aceh Barat.
Turun kesawah secara serentak dapat memutuskan siklus hama dan penyakit tanaman padi yang selama ini sangat dirasakan oleh petani di masing-masing gampong.
Kemudian dia juga mengutarakan tanam padi 3 kali setahun yang dilakukan oleh petani tidak memberikan peluang waktu jeda atau istirahat tanah, selanjutnya
Penanaman padi monokultur dan terus menerus serta dengan pemupukan kimia dan penggenangan sawah terus menerus akan menngakibatkan penurunan kualitas tanah, misalnya akan menghancurkan agregasi tanah, penurunan bahan organik yang akan berdampak buruk bagi pertanian berkelanjutan
Ditambahkan, apabila petani ingin menambah pendapatan dari bertani disamping penanaman padi serentak 2 kali setahun, maka dapat dilakukan rotasi tanaman dengan palawija, dengan pola padi – palawija-padi (*)
Pewarta : Almanudar