Banjarmasin, Metrozone.net –
Program pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Banjarmasin terus bergulir aktif. Kali ini, sejumlah warga binaan tampak sibuk melakukan proses pembuatan tempe di salah satu area kerja dapur produksi, Minggu (20/07).
Proses dimulai dengan pencampuran ragi dan tepung tapioka, yang menjadi salah satu tahapan penting dalam pembuatan tempe. Ragi digunakan sebagai bahan fermentasi, sementara tepung tapioka berfungsi untuk mempercepat dan menstabilkan proses peragian.
“Setelah kedelai direndam dan direbus, lalu dicampur dengan ragi dan sedikit tapioka supaya tempe cepat jadi dan padat,” ujar salah satu warga binaan yang terlibat dalam proses tersebut.
Pengerjaan dilakukan secara manual dan berkelompok, dimulai dari pukul 08.00 WITA hingga selesai. Para warga binaan tampak terampil dan sudah terbiasa dengan tahapan-tahapan produksi, mulai dari pengukusan kedelai, pendinginan, pencampuran ragi, hingga proses pengemasan untuk fermentasi.
Kalapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan berbasis keterampilan wirausaha.
“Kegiatan ini kami arahkan agar bisa menjadi bekal bagi warga binaan setelah bebas nanti. Produksi tempe tidak hanya berguna untuk konsumsi internal, tapi juga punya potensi ekonomi,” ungkap Kalapas.
Dengan terus digiatkannya program seperti ini, Lapas Banjarmasin berupaya menciptakan lingkungan pembinaan yang produktif dan memberi harapan baru bagi warga binaan untuk kembali membaur di masyarakat dengan keterampilan yang dimiliki. (Humas Lapas Banjarmasin)