Tokoh Pelestari Budaya Banyuwangi Dapat Penghargaan Dari AKI (Anugerah Kebudayaan Indonesia)

Banyuwangi,- Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2024 dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi, memberikan penghargaan kepada tokoh budaya Banyuwangi seperti Temu Misti tari maestro gandrung, Siami penenun Wastra Using , dan Senari penyalin kitab Lontar Yusuf.

Pemberian perhargaan Ketiga tokoh Budaya Banyuwangi di gelar dalam acara AKI 2024 di Jakarta.

Perlu di ketahui, AKI merupakan penghargaan yang diberikan kepada insan yang berprestasi dan berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan di Tanah Air.

Temu Misti saat dikonfirmasi (19/9/2024) terkait penghargaan dari AKI dia mengatakan sangat bangga sekali bisa mengharumkan nama Banyuwangi di kanca nasional melalui penghargaan katagori maestro seni tradisi. Dalam hal ini, saya sepenuhnya mengabdikan diri saya untuk melestarikan tari gandrung dan mengajarkan tari kesenian ini kepada generasi muda agar tarian khas suku using tidak punah di makan jaman.

“Dengan eksisnya melestarikan tarian kesenian ini, saya dianggap mengispirasi banyak kalangan masyarakat maupun kaula muda untuk ikut menjadi pelestari tarian tradisional khas Banyuwangi.katanya

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku bangga tiga maestro di Banyuwangi mendapat penghargaan tersebut.Ini merupakan bentuk pengakuan bagi para pelestari kesenian dan budaya yang selama ini berjuang dalam merawat kekayaan di Banyuwangi.

“Kami sangat bangga dengan para maestro yang hingga saat ini masih menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Banyuwangi,” kata Ipuk.

Pemkab Banyuwangi juga terus berupaya merawat berbagai kesenian dan kebudayaan yang ada di Banyuwangi agar tetap lestari. Melalui event yang masuk dalam kalender Karisma Event Nusantara (KEN) itu, banyak penari gandrung usia muda yang lahir. Mereka bukan hanya merawat, tapi juga bangga mempelajari salah satu warisan budaya tak benda Republik Indonesia (RI).

Selain tarian, Pemkab juga akan memunculkan para penenun muda dengan memberikan kegiatan pelatihan di setiap Desa maupun Kelurahan agar tradisi yang sudah menjadi warisan ini bisa di pelajari maupun di minati generasi ke generasi hingga khalayak luas.Terang Bupati Ipuk.

Pewarta: Ganda

Editor: 5093N9

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *