Sidojadi MandailingNatal Metrozone net
Peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Mandailing Natal. seorang anak remaja yang masih duduk di kelas 1 salah satu SLTA menjadi korban nafsu bejat tiga laki – laki biadab,berinisial AA,AS dan M, warga Desa Mondan kecamatan Hutabargot, Madina.
Salah satu pelaku mm AA disebut – sebut berstatus P3K Pemkab Madina dan sudah beristri, sedangkan M masih berkeliaran.
Di sisi lain Zulfahri, Kepala Desa Sidojadi membenarkan peristiwa tersebut beliau menceritakan bahwa korban pada hari Kamis malam Minggu lalu (30/10), melalui sambungan telepon, Senin, Siang (3/11/2025).
Zulfahri mengungkapkan,peristiwa memilukan yang dialami warganya tersebut bermula pada malam itu, korban menerima pesan whatsapp dari salah satu pelaku.
” Menurut keterangan orang tuanya, korban sebenarnya mau pergi mengaji namun tidak jadi karena menerima pesan whatsapp dari salah satu pelaku yang akan datang menjemputnya”, ujar Zulfahri.
Zulfahri melanjutkan, korban dan salah satu pelaku akhirnya berangkat menggunakan sepeda motor.
” Hingga akhirnya mereka tiba di Desa Mondan dan korban dibawa menuju sebuah pondok di perladangan warga di pinggiran kampung Desa”,tambahnya.
Ternyata di lokasi tersebut telah menunggu dua pelaku lainnya, AA dan M, hingga akhirnya korban dicabuli secara bergantian oleh para pelaku.
Usai menyalurkan hasrat dan niatnya, akhirnya salah seorang pelaku mengantar korban ke rumahnya di Desa tersebut dan tiba sekitar pukul 23.00 wib.
“Namun ayah korban yang sejak kepergian anaknya sudah was – was akhirnya menadapati anaknya sudah acak- acakan dan tidak lagi mengenakan jilbab, sontak saja mengundang kecurigaan telah terjadi sesuatu menimpa anaknya”, ucap Zulfahri.
Zulfahri mengungkapkan,ayah korban bersama warga keesokan harinya mengatur strategi lalu memancing para pelaku supaya muncul.
“Singkat cerita,salah satu pelaku diduga AS kembali menjemput korban dan membawanya berkeliling ke Desa Mondan untuk menemui 2 pelaku lainnya, AA dan M. Namun ternyata sekitar 7 sepeda motor berboncengan membuntuti mereka”, bener Zulfahri.
Pelaku akhirnya mengembalikan korban ke rumahnya karena tidak menemukan 2 teman pelaku lainnya.
Namun massa yang sudah kehilangan kesabaran sempat menghakimi pelaku hingga babak belur dan akhirnya dibawa polisi ke Mapolres Madina.
Namun ditengah situasi panas tersebut salah satu keluarga pelaku berteriak bahwa ada pelaku lain diduga AA juga berasal di tempat tersebut.
AA juga sempat menerima amukan massa dan akhirnya menyusul temannya ke Polres Madina untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Sedangkan pelaku lainnya M, hingga saat ini belum ditangkap dan menurut informasi masih berkeliran di Desa Mondan.
Hingga berita ini dikirim ke Redaksi belum ada konfirmasi resmi dari pihak Polres Madina, terkait penanganan kasus tersebut.
( Peliput:Tim).




