Bangka Tengah,– Sejak pukul 07.30 WIB, ratusan warga sudah berkumpul di depan Polsek Koba, Rabu (7/8/2024), untuk menggelar aksi damai. Aksi ini diorganisir oleh Masyarakat Lingkar Tambang Merbuk dan Kenari dengan tujuan menyampaikan aspirasi mereka terkait legalitas Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) di wilayah mereka.
Hendri, salah satu penanggung jawab aksi, mengungkapkan bahwa titik kumpul memang di depan Polsek Koba. “Selanjutnya kita akan melakukan dialog atau aksi damai di kantor Gubernur Babel,” ujar Hendri. Sekitar 400 orang dari berbagai desa di sekitar Koba akan bergerak menuju kantor gubernur dengan harapan mendapatkan rekomendasi legalitas WIUPK Merbuk dan Kenari.
Menurut Hendri, jika dialog dengan gubernur tidak menghasilkan kesepakatan yang memuaskan, tidak menutup kemungkinan masyarakat akan melakukan aksi yang lebih besar. “Semoga aksi ini berjalan lancar dan mendapat dukungan semua pihak,” harapnya. Aksi ini mencerminkan keresahan masyarakat terhadap ketidakpastian legalitas pertambangan di wilayah mereka yang dianggap krusial bagi kehidupan ekonomi lokal.
Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha, tampak hadir di lokasi untuk memantau kesiapan keberangkatan massa. Kehadiran Kapolres menunjukkan perhatian dari pihak keamanan untuk memastikan aksi berjalan lancar dan damai.
Pantauan di lapangan menunjukkan sekitar 8 bus dan beberapa mobil elf telah disiapkan untuk mengangkut massa menuju kantor gubernur. Fasilitas transportasi yang memadai ini menunjukkan keseriusan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi mereka secara terorganisir.
Pewarta: Team/Red