Banda Aceh (METROZONE.net) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar pertemuan konsolidasi bersama para ketua PWI se-kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang berlangsung di Gedung PWI Aceh, Sabtu (1/11-2025)
Kegiatan tersebut turut dihadiri langsung Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, didampingi Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang dan ketua pwi aceh Nazir Nurdin.
Pertemuan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat soliditas organisasi wartawan tertua di Indonesia, sekaligus menjadi wadah penyampaian berbagai program strategis PWI Pusat untuk periode 2025–2030.
Dalam sambutannya, Akhmad Munir menegaskan bahwa masa kepemimpinannya akan fokus pada empat program utama yang mencakup langkah jangka pendek dan jangka panjang bagi kemajuan organisasi.
Program pertama, memperkuat konsolidasi antar daerah, menurutnya, selama ini di beberapa daerah masih terdapat dinamika internal dan gesekan antaranggota PWI yang berdampak pada soliditas organisasi.
Kita ingin PWI kembali menjadi rumah bersama bagi seluruh wartawan dan tidak boleh ada perpecahan di tubuh organisasi ini. Konsolidasi menjadi kunci utama memperkuat kekompakan dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota, tegasnya.
Program kedua yakni verifikasi ulang Kartu Tanda Anggota (KTA) PWI, Akhmad Munir mengungkapkan terdapat sekitar 2.500 KTA ganda yang perlu diverifikasi kembali. Kita ingin memastikan keabsahan dan legalitas setiap anggota PWI,hanya mereka yang sah dan terverifikasi yang berhak membawa nama organisasi, ujarnya.
Program ketiga adalah mensukseskan pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang akan diselenggarakan di Serang, Provinsi Banten, pada 6–10 Februari 2026 mendatang. “HPN bukan hanya seremoni tahunan, tetapi momentum memperkuat profesionalitas wartawan dan memperkokoh hubungan dengan pemerintah serta masyarakat, kata Munir.
Sementara program keempat yakni penyempurnaan kembali PD/PRT PWI menjadi AD/ART. Langkah ini diambil untuk memperbaiki kelemahan sistem pengelolaan organisasi yang selama ini kerap menimbulkan perbedaan tafsir dan dualisme kepengurusan di sejumlah daerah.
Sementara Ketua PWI Kabupaten Aceh Barat, Sa’dul Bahri, menyampaikan harapannya agar Ketum PWI Pusat dapat melibatkan seluruh ketua PWI kabupaten/kota dalam kongres nasional mendatang.
Ia menilai, keterlibatan para ketua daerah sangat penting agar suara dari bawah bisa didengar langsung oleh pengurus pusat.
Kami berharap dalam pelaksanaan kongres nanti seluruh ketua PWI kabupaten/kota dapat diundang untuk hadir, minimal sebagai peninjau jika belum bisa menjadi peserta penuh.
Kehadiran mereka akan membawa makna besar karena bisa menyampaikan keluhan dan aspirasi langsung dari daerah,” ujar Sa’dul Bahri.
Ia menambahkan, kehadiran para ketua daerah juga akan memperkuat rasa memiliki terhadap organisasi dan menjadi sarana berbagi pengalaman serta solusi bagi berbagai persoalan di lapangan. Kalau ketua daerah dilibatkan, hasil kongres nanti bisa lebih representatif dan memberikan manfaat nyata bagi PWI di seluruh Indonesia, pungkasnya.
Melalui kegiatan konsolidasi ini, semangat kebersamaan dan profesionalisme wartawan diharapkan semakin kuat menjadikan PWI sebagai organisasi yang solid, kredibel, dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
(Almanudar)






