Simalungun – Metrozone
persoalan di Nagori Kebun Sayur, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menimbulkan keresahan dan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Warga menilai seluruh program desa, khususnya program ketahanan pangan Tahun Anggaran (TA) 2024, tidak berjalan sesuai kebutuhan dan terindikasi kuat disalahgunakan. Senin (28/04)
Hasil penelusuran awak media menemukan adanya dugaan penyelewengan dalam pengadaan pupuk organik dan bibit buah-buahan yang bersumber dari Dana Desa. Salah seorang perangkat desa yang dikonfirmasi terkait penyaluran bantuan tersebut mengaku bahwa bantuan sudah disalurkan ke warga.
“Bibit buah-buahan dan pupuk organik sudah kami salurkan. Satu penerima mendapat dua sak pupuk organik beserta bibit, Pak,” ujarnya.
Namun, kejanggalan mencuat. Pupuk yang diberikan justru tidak digunakan untuk memupuk bibit yang disalurkan, melainkan dimanfaatkan warga untuk menyuburkan tanaman hias di pekarangan rumah.
“Warga di sini tidak memiliki lahan. Nagori Kebun Sayur sepenuhnya berada di atas lahan HGU. Warga pun bingung mau diapakan pupuk yang diberikan pemerintah desa. Kebanyakan dipakai untuk bunga,” terang salah satu perangkat desa lainnya yang enggan disebut namanya.
Temuan ini diperkuat pengakuan warga sekitar yang mengaku program ketahanan pangan tersebut hanya akal-akalan.
“Ya memang benar, Pak. Program desa di Nagori Kebun Sayur tidak berjalan efektif. Kami menilai semua program itu hanya modus untuk mengambil keuntungan dari Dana Desa,” kata seorang warga.
Diketahui, anggaran ketahanan pangan tahap pertama tahun 2024 mencapai Rp 89.224.400. Namun, berdasarkan hasil investigasi di lapangan, program tersebut tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Penyaluran pupuk dan bibit yang tidak berdampak nyata bagi ketahanan pangan warga menguatkan dugaan bahwa program hanya dijalankan secara administratif semata, tanpa realisasi yang bermanfaat.
Sejauh ini, Pangulu (Kepala Desa) Nagori Kebun Sayur, Misno, belum memberikan keterangan resmi terkait temuan tersebut meski sudah beberapa kali dihubungi oleh awak media.
Masyarakat mendesak aparat penegak hukum dan instansi terkait segera melakukan audit menyeluruh atas penggunaan Dana Desa di Nagori Kebun Sayur, agar anggaran negara tidak terus-menerus menjadi bancakan oknum tak bertanggung jawab.
Red : Anggiat