Jember, Metrozone.net– Dalam rangka memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah sekaligus menyampaikan berbagai isu strategis terkait kondisi dan kebutuhan Lapas, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Jember, RM. Kristyo Nugroho, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, pada Jumat (18/07/2025).
Kalapas didampingi Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak (Binadik), Hendri Astronino P., serta Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Adm. Kamtib), Sumiaji, disambut hangat oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., didampingi Pj. Sekretaris Daerah Jupriono, ST, M.Si., Asisten Pemerintahan dan Kesra, Adi Wijaya, SSTP, M.Si, Kepala Satpol PP Bambang Rudianto, S.Sos., serta Kepala Bagian Hukum Setda, A. Zaenurrofik, S.H.
Dalam pertemuan tersebut, Kalapas menyampaikan bahwa jumlah warga binaan saat ini mencapai 983 orang, hal ini melebihi kapasitas ideal yang hanya 390 orang. Meski demikian, kondisi keamanan dan ketertiban di dalam Lapas masih dapat dijaga dengan baik, berkat pendekatan pembinaan yang menekankan pada nilai-nilai spiritual dan moralitas.
Salah satu persoalan mendesak yang disampaikan Kalapas adalah krisis air bersih, terutama ketika musim kering tiba. “Sumber air di Lapas saat ini sangat terbatas, apalagi saat memasuki musim kemarau. Hal ini tentu dikhawatirkan dapat berdampak pada kesehatan warga binaan, termasuk munculnya penyakit kulit,” ungkap Kalapas.
Selain itu, Kalapas juga menyampaikan kesiapan Lapas Jember dalam melaksanakan program Rehabilitasi Sosial bagi narapidana kasus narkotika, serta terus mendorong program ketahanan pangan dan kemandirian melalui budidaya lele, pelatihan pertukangan dan jasa konstruksi.
Terkait aspek keamanan jangka panjang, Kalapas menilai bahwa lokasi Lapas yang saat ini berada di pusat kota sudah tidak ideal. Ia berharap Pemkab Jember dapat mempertimbangkan relokasi Lapas ke wilayah pinggiran sebagai solusi strategis.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Kalapas Jember, dan kami juga mengapresiasi kerja keras yang telah dilakukan beserta seluruh jajaran. Terkait krisis air, kami akan segera meninjau langsung lokasi dan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mencari solusi, termasuk kemungkinan penambahan kapasitas air dan pemanfaatan sumber air alternatif,” ujar Bupati Fawait.
Terkait rencana relokasi, Bupati menyatakan bahwa Pemkab Jember siap mendukung kajian dan langkah strategis yang dapat meningkatkan aspek keamanan serta penyesuaian tata ruang kota. Ia juga berkomitmen mendorong dukungan lintas sektor terhadap program ketahanan pangan dan pembinaan keterampilan bagi warga binaan. Selain itu, Bupati menyambut baik rencana program rehabilitasi, khususnya dalam menangani ketergantungan zat adiktif. Menurutnya, pembinaan harus menyentuh seluruh dimensi kehidupan narapidana dari segi aspek spiritual, psikologis, dan sosial.
Sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan institusi pemasyarakatan sangat penting untuk terus dilakukan. Kami ingin bersama-sama membangun sistem pembinaan yang aman, humanis, dan produktif, demi mendukung pembangunan daerah yang inklusif.
Editor: 5093N9