Banyuwangi, Metrozone.Net- Sebuah cerita fiksi tentang para patih di sebuah kerajaan, dimana mereka sangat mencintai konspirasi dengan dalih untuk mengamankan dan kondusifitas kerajaan. Para patih – patih tersebut sangat mencintai para pendekar yang pandai bernarasi untuk sebuah konspirasi dan kepentingan pribadi.
Tak sulit mencari kepingan emas dan posisi di hadapan para Patih penakut tersebut. Mereka lebih doyan menerima masukan yang tak benar adanya dan takut dengan narasi yang akan mengancam jabatannya. Ada sosok patih yang diawal membuka diri dengan siapapun namun kini usai mendapat kenaikan pangkat justru menutup diri dari rakyat.
Para patih ini membentuk dan menyusun kekuatan sendiri – sendiri sesuai dengan keyakikannya tanpa berhitung bahwa langkahnya akan membunuh sang Ratu sebagai junjungannya. Sang Ratu yang baik hati dengan khas senyum ramahnya, bekerja ikhlas untuk rakyatnya agar selektif dalam melangkah untuk menentukan siapa ahli strategi, siapa ahli perang, siapa yang memegang komando dalam sebuah perintah kerajaan.
Sang Ratu entah sadar atau tidak bahwa disekitar kerajaan banyak tanaman benalu yang terus berkembang biak dan menjalar. Entah apa yang akan terjadi jika sang Ratu tidak segera peka akan apa yang akan terjadi yang diakibatkan oleh patih pecinta konspirasi dan penakut dengan narasi.
Cerita ini menggambarkan tentang sosok bawahan yang berdalih ingin menyelamatkan wilayah teritorial atasannya namun dengan cara mengumpulkan dan membina para pendekat yang lihai dalam konspirasi dengan menyediakan kepingan emas berjumlah miliaran rupiah. Selain itu, bawahan yang takut dengan narasi tersebut tak segan – segan mengeluarkan kata – kata Jargonnya yaitu ” Selesaikan ” untuk sebuah kondusifitas.
Mohon maaf jika ada kesamaan kata, cerita dalam sebuah cerita fiksi ini, ini semua hanya untuk hiburan semata dan tidak ada niat lainnya.
Veri Kurniawan S.St.,S.H