Banyuwangi, Metrozone.net-;Sosok Anas juragan angkot di PT. Pasukan Jembuk – Jembuk akhir – akhir ini banjir ucapan selamat. Pasalnya, sang maestro ini telah mendapat posisi atau jabatan baru yang sangat strategis. Ucapan selamat itu mengalir tak hanya dari penggemar asli namun para pembencinya yang dulu turut mengucapkan selamat atas posisi barunya.
Tentu seantero jagad raya mengenal siapa sosok ” Anas ” juragan angkot tersebut, tak sedikit kaum elite politik maupun elite birokrasi memberikan predikat dengan sebutan ” Mentor”. Tentu bagi penulis sang juragan angkot layak mendapat sebutan tersebut.
Kadipaten yang tepatnya di wilayah paling ujung dengan daya tarik pariwisatanya ini bisa dikenal dunia Internasional tentu salah satu yang berperan adalah sosok mas Anas juragan angkot. Tak sedikit catatan prestasi yang dituai dan diraih olehnya, namun cibiran dan sindiran terus merangkul dirinya. Selain harus diakui atas kecerdasannya dan kesuksesannya dalam memajukan kadipaten paling ujung di dunia negeri dongeng ini, kesuksesan mas Anas disebabkan dengan memiliki isteri yang intektual dan santun.
Tentu ini bisa jadi kado istimewah buat mas Anas juragan angkot dengan jabatan barunya tentu akan ada peluang kembali menjadi sosok yang masuk dalam bursa susunan kabinet Negara dalam waktu dekat.
Tentu dengan peluang ini tak sedikit juga kompetitor sang mentor akan melakukan segala upaya untuk menghambat lanjutan proses ke jenjang berikutnya. Namun dengan kelihaian sang juragan angkot, dengan perkuat segala lini, maka tidak menutup kemungkinan cuap – cuap itu segera terselesaikan dengan mengirim utusan untuk segera menyelesaikan.
Penulis turut mengucapkan selamat atas jabatan yang baru di emban oleh Anas juragan angkot. Semoga bisa luwes dalam segala lini, tidak terlalu memberikan tekanan pada sang isteri dan jajaran, karena barisan pendukung fanatik isteri juragan angkot selalu berharap yang terbaik untuk berjalannya kepemimpinan sang “Ibu”
Tulisan ini hanya sebatas untuk hiburan semata, jika ada kesamaan nama, peristiwa mohon dimaafkan, meskipun tulisan ini diambil dari kisah nyata.
Penulis: Veri Kurniawan S.ST.,S.H