Banjarmasin, Metrozone.net –
Sebanyak 840 lubang hidroponik kini menghijau di area Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Di bawah sinar pagi Senin (06/10), ratusan tanaman selada dan seledri tumbuh subur, menjadi bukti nyata komitmen Lapas dalam mengembangkan program kemandirian dan ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan.
Sistem pertanian modern tanpa tanah ini menjadi langkah konkret dalam memaksimalkan lahan terbatas agar tetap produktif. Berdasarkan data dari Seksi Kegiatan Kerja, total terdapat 340 lubang selada dan 500 lubang seledri. Kedua jenis tanaman ini dipilih karena bernilai ekonomi tinggi, mudah dirawat, dan memiliki masa panen singkat, cocok untuk pola tanam berkelanjutan di lingkungan Lapas.
Kepala Lapas Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui program budi daya tanaman produktif berbasis hidroponik.
“Kegiatan hidroponik ini bukan hanya untuk memperindah lingkungan dan memenuhi kebutuhan dapur Lapas, tapi juga menjadi sarana belajar, berlatih, dan berproduksi bagi WBP agar memiliki keterampilan yang bermanfaat setelah bebas nanti,” ujar Herriansyah.
Sementara itu, Kasi Kegiatan Kerja, Hazairin, menambahkan bahwa pengembangan hidroponik ini akan terus ditingkatkan dengan sistem yang lebih efisien dan terukur.
“Kami berupaya menjaga kontinuitas produksi dengan melakukan perawatan rutin serta rotasi tanam yang terencana. Harapannya, hidroponik ini bisa menjadi contoh nyata bahwa keterbatasan lahan bukan halangan untuk tetap produktif,” jelas Hazairin.
Selain memberikan manfaat ekonomi, kegiatan ini juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan asri di area dalam Lapas. Dengan sistem tanam modern tanpa tanah, lahan sempit dapat dimanfaatkan secara maksimal dan efisien.
Melalui inovasi sederhana namun berkelanjutan ini, Lapas Kelas IIA Banjarmasin menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan berbagai program kerja yang produktif dan berdampak positif bagi pembinaan WBP, serta mendukung kebijakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam mewujudkan Lapas yang mandiri, berdaya guna, dan ramah lingkungan.
(Humas Lapas Kelas IIA Banjarmasin)