Lapas Banjarmasin Dorong Reintegrasi Sosial Melalui Pembinaan Spiritual

Berita10 Dilihat

Banjarmasin, Metrozone.net –

Suasana Masjid Baabud Taqwa di Lapas Kelas IIA Banjarmasin terasa khusyuk setiap harinya. Di antara jamaah yang rutin hadir, Noor Holis menjadi sosok yang mencuri perhatian. Warga binaan ini dikenal rajin menjalankan ibadah, mulai dari shalat Dhuha, membaca Al-Qur’an, hingga tak pernah absen dalam shalat berjamaah baik di masjid maupun di kamar hunian.

“Sebelum masuk ke sini, saya termasuk orang yang jarang shalat, apalagi membaca Al-Qur’an. Tapi di sini, saya justru menemukan ketenangan itu,” ungkap Noor Holis dengan mata yang tampak tenang, Minggu (15/06).

Noor Holis mengaku bahwa masa-masa awal menjalani pidana menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia mulai mengikuti berbagai program pembinaan rohani yang diselenggarakan oleh pihak Lapas. Dengan bimbingan para ustaz dan petugas pembina keagamaan, ia perlahan-lahan menemukan kembali nilai-nilai yang dulu sempat ia abaikan.

“Sekarang saya merasa jauh lebih damai. Kegiatan ibadah ini membuat hati saya lebih tenang. Saya juga termotivasi untuk terus memperbaiki diri agar kelak bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” tuturnya.

Program pembinaan keagamaan menjadi salah satu pondasi utama dalam proses pemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Banjarmasin. Para warga binaan diberikan ruang untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka, baik melalui kajian, hafalan Al-Qur’an, hingga kegiatan ibadah berjamaah yang rutin dilaksanakan.

Kalapas Banjarmasin, Akhmad Heriansyah, menegaskan pentingnya pembinaan spiritual sebagai bagian dari proses rehabilitasi sosial.

“Kami ingin setiap warga binaan mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri, bukan hanya menjalani hukuman. Pembinaan keagamaan ini kami hadirkan sebagai jembatan perubahan, agar setelah keluar nanti, mereka bisa kembali menjadi bagian yang positif bagi keluarganya dan masyarakat,” ujarnya.

Masjid Baabud Taqwa kini bukan sekadar tempat ibadah bagi para warga binaan, tapi juga menjadi ruang pertumbuhan spiritual, tempat kembali bagi jiwa-jiwa yang ingin berubah – seperti yang dialami oleh Noor Holis. Dari balik jeruji, ia membuktikan bahwa setiap orang punya kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik. (Lapas Banjarmasin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *