Banjarmasin, Metrozone.net —
Aroma harum kue tradisional khas Banjar tercium semerbak dari dapur kegiatan kerja Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Senin (2/6). Hari ini, warga binaan yang tergabung dalam program pembinaan kemandirian kembali memproduksi Wadai Jintan Manis sebanyak dua kilogram.
Dengan telaten, para warga binaan mengolah bahan-bahan seperti tepung, telur, margarin, dan jintan hitam. Proses pembuatan dilakukan secara manual menggunakan peralatan sederhana namun tetap memperhatikan kebersihan dan kualitas rasa.
Salah satu warga binaan yang terlibat dalam kegiatan ini menjelaskan bahwa Wadai Jintan buatan mereka cukup diminati, khususnya di lingkungan internal Lapas.
“Alhamdulillah peminatnya banyak, terutama petugas dan sesama warga binaan. Kadang belum sempat selesai dikemas, sudah ada yang pesan duluan,” ujarnya sembari tersenyum.
Produk Wadai Jintan Manis ini tidak hanya menjadi sarana pemberdayaan dan keterampilan, tetapi juga membuka peluang usaha yang bermanfaat bagi warga binaan setelah bebas nanti.
Kegiatan ini didampingi langsung oleh staf seksi kegiatan kerja, Aulia Rizki Utami dan Marmiyati, yang terus memberikan bimbingan teknis dan motivasi kepada warga binaan selama proses pembuatan berlangsung.
Kepala Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Akhmad Herriansyah, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat warga binaan dalam mengikuti kegiatan kerja yang produktif ini.
“Kami terus dorong berbagai kegiatan pembinaan kemandirian agar warga binaan memiliki keterampilan yang bisa menjadi bekal hidup setelah bebas. Produksi Wadai Jintan ini adalah contoh bagaimana keterampilan sederhana bisa bernilai ekonomi dan bermanfaat bagi mereka,” ujar Kalapas.
Kegiatan kerja ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang difasilitasi oleh Lapas Banjarmasin di bawah arahan Kasi Kegiatan Kerja, Hazairin, yang secara aktif mendorong pengembangan keterampilan berbasis potensi lokal.
Dengan cita rasa khas dan proses yang penuh semangat, Wadai Jintan buatan warga binaan Lapas Banjarmasin tidak hanya memikat lidah, tetapi juga menjadi bukti bahwa pembinaan yang tepat dapat membuka jalan baru menuju kehidupan yang lebih baik. (red)