Langkah GOLKAR Banyuwangi Dan Keinginan DPD Jawa Timur Menyiapkan Kader Terbaiknya Menghadapi PILKADA

Politik72 Dilihat

Banyuwangi,- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (GOLKAR) Banyuwangi menyatakan dukungan kuat untuk Ipuk Fiestiandani, agar maju kembali dalam Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) 2024. Keputusan ini diumumkan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) dan Penjaringan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang berlangsung di Aula DPD Golkar Banyuwangi pada hari sabtu, 20 April 2024.

Padahal sebelumnya Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (GOLKAR) Jawa Timur, telah menyiapkan 25 kader terbaiknya untuk bertarung dalam Pilkada JATIM serentak 2024, yang digelar 27 November mendatang. Sedangkan untuk Bakal Calon Bupati Banyuwangi menurut Ketua DPD GOLKAR JATIM adalah Handoko.

Seperti diketahui bersama, Handoko sendiri adalah Calon Legislatif (CALEG) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR-RI Partai GOLKAR Daerah Pemilihan (DAPIL) III JATIM yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo. Selain itu, dia merupakan Sekretaris Jenderal (SEKJEN) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PROJO.

Artinya apa yang dilakukan oleh DPD GOLKAR Banyuwangi bertentangan dengan DPD JATIM yang ingin mengusung kader internal partai untuk berebut kursi kepala daerah dalam PILKADA serentak tahun ini. Padahal Ketua DPD GOLKAR JATIM yaitu Sarmuji optimis dalam menatap Pemilihan Bupati (PILBUP) dan Pemilihan Walikota (PILWALI) tahun ini karena capaian kursi partai berlambang pohon beringin ini naik secara signifikan.

Beragam komentar muncul dari berbagai kalangan menyikapi keputusan DPD GOLKAR Banyuwangi mengusulkan Ipuk Fiestiandani sebagai Calon Bupati. Salah satunya dari M. Lukman Mahardika Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga (HAL) Lembaga Diskusi Kajian Sosial (LDKS) Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (PIJAR).

“Jelas ini aneh, padahal Ketua DPD JATIM siap menarungkan 25 kadernya dalam PILKADA termasuk di Banyuwangi. Tapi kok malah GOLKAR Banyuwangi mengusulkan Ipuk yang notabenenya merupakan kader dari partai lain. Ini sama saja mengecilkan kebesaran dari partainya sendiri,” Ucapnya, Minggu, 21/04/2024.

Menurutnya, daripada mengusung istri dari Abdullah Azwar Anas, lebih baik mengusulkan Ruliyono yang merupakan Ketua DPD partai GOLKAR Banyuwangi sebagai Calon Bupati. Apalagi dirinya merupakan politisi senior yang terpilih menjadi anggota DPRD Banyuwangi sejak tahun 2004.

“Pak Ruli ini kan salah satu anggota DPR terlama di Banyuwangi, lima periode ini dirinya terpilih terus. Sudah saatnya untuk ikut dalam kontestasi PILBUP, entah sebagai CABUP maupun CAWABUP. Apalagi istrinya Sri Yuliani di PILEG itu juga terpilih sebagai anggota Dewan, hal ini menunjukkan jika dirinya merupakan politisi kawakan di Bumi Blambangan,” Kata Lukman.

Masih menurut Lukman, ketika flashback kebelakang Keita PILKADA Banyuwangi partai besutan Airlangga Hartarto ini selalu menjadi rival dari keluarga dari Anas. Pertama ketika tahun 2015 mengusung Sumantri-Sigit melawan pasangan Anas-Yusuf. Kedua ketika tahun 2020 melawan Ipuk-Sugirah, karena partai GOLKAR mengusung Yusuf-Riza.

“Kita lihat saja perkembangan dinamika kedepannya, apakah GOLKAR Banyuwangi akan tetap mengusung Ipuk atau malah mengutamakan untuk mengusung kader internalnya dalam menghadapi PILKADA serentak. Karena kita tahu politik itu sangat dinamis, namun jika melihat capaian GOLKAR pada PILEG ini, seyogyanya partai yang memiliki warna dominan kuning ini mengutamakan untuk mengusung kader internalnya. Baik sebagai Calon Bupati maupun sebagai Calon Wakil Bupati”. Tutupnya.

Editor: 5093N9

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *