Lanal Banyuwangi Gelar Latihan Penanganan Darurat Kecelakaan Kapal

TNI/Polri13 Dilihat

Banyuwangi, Metrozone.net- Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi bersama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ketapang dan sejumlah pemangku kepentingan sektor kemaritiman menggelar simulasi terpadu “Top Drill Penanganan Keadaan Darurat Kecelakaan Kapal Tahun 2025”, pada Kamis (26/6/2025).

Kegiatan strategis ini, dilaksanakan di area Pelabuhan PT. ASDP Ketapang dan Dermaga Ponton 4, Jalan Raya Situbondo, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Latihan ini bertujuan menguji dan menyempurnakan kesiapan operasional, serta sinergi lintas instansi dalam merespons kecelakaan kapal penumpang di perairan Selat Bali yang merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk dan paling krusial di Indonesia.

Komandan Lanal (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Muhamad Puji Santoso, M.Sc., mengungkapkan bahwa pihaknya menurunkan sejumlah personel dan unsur Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Payaman untuk mendukung suksesnya pelaksanaan latihan.

“Simulasi ini tidak sekadar formalitas, tetapi merupakan bagian dari mitigasi nyata terhadap potensi risiko kecelakaan laut. Melalui latihan ini, kita ingin membangun kapasitas tanggap darurat yang cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tegas Danlanal.

Latihan melibatkan berbagai elemen strategis, termasuk Tim SAR gabungan, Basarnas, BPBD, Dinas Kesehatan, Pelindo, hingga stakeholder pelayaran dan kepelabuhanan.

Beragam skenario kritis diuji secara simultan, seperti evakuasi korban di tengah laut, penanganan kebakaran kapal, hingga penanggulangan tumpahan bahan bakar.

“Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi protokol keselamatan laut yang berbasis kolaborasi multipihak, seiring meningkatnya volume penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, terutama menjelang musim libur panjang dan arus mudik,” ujar Letkol Laut (P) Puji Santoso.

Dengan skenario latihan yang menyerupai kondisi nyata, diharapkan seluruh personel yang terlibat mampu meningkatkan akurasi penanganan, mengurangi potensi korban jiwa, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem keselamatan pelayaran nasional.

Editor: 5093N9

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *