ACEH BARAT (Metrozone.net) – Hebohnya pemberitaan terkait pernyataan salah seorang anggota DPRK Aceh Barat dari yang di muat media online, ditanggapi oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Aceh Barat selaku perpanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Aceh Barat
Dalam pernyataannya, Ketua MKKS SMP Aceh Barat Banta Lidan, S.Pd.I menyatakan bahwa pembayaran gaji guru THL atau guru honorer di Aceh Barat harus mengikuti regulasi yang ada dan tidak ada upaya diperlambat oleh dinas pendidikan setempat
Dikatakan Banta Lidan bahwa terlambat nya dibayar upah tenaga guru honorer karena pemerintah pusat sebelumnya menyetop penerimaan guru THL di daerah
Kemudian, kata dia, Dinas Pendidikan telah melobi dan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat yang meminta kembali agar diprioritaskan kembali penerimaan guru THL atau honorer dengan berbagai alasan, dan akhirnya dalam kurun waktu tertentu di izinkan kembali menerima Tenaga Harian Lepas (THL) guru tersebut
“Jadi keterlambatan itu disebabkan karena sebelumnya pemerintah pusat melarang untuk menerima guru THL, akhirnya gaji mereka tidak di plot kan, tetapi setelah di izinkan oleh pemerintah pusat kemudian Dinas Pendidikan Aceh Barat kembali men-plotkan untuk segera membayar upah guru THL selama delapan bulan, terang Banta Lidan
Tentunya, hal ini butuh waktu pendataan ulang supaya jangan terjadi salah sasaran, ucap Banta Lidan
Banta Lidan yang juga Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pante Ceureumen mengatakan untuk membayar guru honorer tidak semudah kita bicarakan, sebab banyak persyaratan yang harus dilengkapi,”Jangan keterlambatan tersebut langsung memvonis kesalahan dari dinas pendidikan, imbuhnya
“Pembayaran guru honorer itu bukan seperti membayar upah kerja banggunan, ini uang negara harus mengikuti prosedur yang ada, tandas Banta Lidan
Namun demikian disisi lain, dia mengucapkan terima kasih kepada anggota dewan atas kepedulian kepada dunia pendidikan terutama kepada guru honorer dan ini memang harus menjadi perhatian semua pihak termasuk anggota dewan selaku wakil rakyat dalam menyuarakan aspirasi
“Kedepan kami berharap anggota dewan khususnya yang membidangi pendidikan, agar dapat berkunjung atau saweu sikula untuk melihat perkembangan atau kebutuhan sarana prasarana untuk percepatan pendidikan kedepan. Karena selama ini, kata Banta Lidan, masih ada sekolah yang seharusnya membutuhkan sarana prasarana tidak menjadi prioritas, demikian pungkas Banta Lidan
Pewarta : Almanudar