Banyuwangi,- Event olahraga otomotif Drag Bike masuk salah satu kalender Festival Banyuwangi tahun 2023 ini sempat menyelenggarakan 2 (dua) kali di tempat yang sama sirkuit non permanen Leter S desa Dasri kecamatan Tegalsari oleh promotor gaek BOSC ( Banyuwangi Otomotif Sport Club).
Seperti di event – event lainnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan berbagai event bertujuan untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat membantu program dalam mengentaskan kemiskinan.
Rofiq pertanyakan kehadiran bupati dileter S , Bupati hadiri event Drag yang menggunakan jalan raya dengan menutup penuh ruas jalan, apakah bupati sudah mengganti ruas jalan Wiroguno menjadi Sirkuit?.”
Mengutip”UU no.22 tahun 2009 tentang lalulintas dan pasal 1 angka 9 perkapolri tentang “penggunaan jalan”
Saran saya bupati bersama jajaran nya, membuat sirkuit baru dengan peruntukan lahan yang jelas, kan banyak aset daerah yang bisa di manfaatkan, “BANYUWANGI RACING CIRKUIT” jika ingin menampung dan menggali potensi,” kata Rofiq.
Bahkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sempat menyampaikan adanya kegiatan event berdampak positif mampu mendongkrak perkenomian warga dengan memfasilitasi UMKM, bahkan dengan adanya event angka kemiskinan menurun dari angka 7, 51 menjadi 7, 34 persen, sedangkan sebagian warga atau pedagang mengeluhkan karena penghasilan tidak sesuai dengan modal belanjanya,”urainya.
Namun tidak terjadi pada UMKM saat ada event Drag Bike yang kedua di Leter S desa Desa Dasri, pada Minggu (19/11/2023). Para UMKM yang sudah lama tahunan menempati justru jauh dari kata hasil dalam mencari rezeqi saat kegiatan event Drag Bike.
”Terus terang saya belanja jutaan rupiah hasilnya dalam dua hari hanya 250 ribu rupiah,” kata Dyon salah satu pemilik UMKM.
”Hampir semua teman teman pemilik warung mengeluh kalau masalah rezeqi memang sudah diatur oleh Allah tapi sepertinya event ini ada yang kurang pas,” tambah Dyon.
Menurut Dyon, kegiatan event sudah menjadi program Pemda Banyuwangi termasuk adannya fasilitas UMKM agar memanfaatkan untuk berjualan mengais rezeqi, sehingga perekonomian juga berjalan, namun harus didukung dengan konsep penataan ruangan yang benar.
”Jujur UMKM disini yang sudah tahunan banyak yang kecewa, selain tidak mendapatkan fasilitas berjualan, konsepnya panitia mungkin tidak terpikir dampak tempat start yang jauh dari penonton, atau keramaian baik dari pembalap, crew dan panitia.
”Keramiannya tidak dipusatkan di area UMKM tapi justru ditempatkan jauh yang tidak ada UMKM nya,” keluh Dyon.
Senada seperti yang dikeluhkan Haryati barang dagangannya masih banyak yang tidak laku lantaran sepi pengunjung,” cari uang seratus saja sulit, mungkin mereka malas mau berjalan ke tempat UMKM,” tambah Hariyati seorang janda beranak dua ini.
Untuk perlu diketahui, UMKM di Leter s ada sekitar 33 warung bangunan yang semi permanen sudah tahunan, bahkan berdirinya sebelum ada kegiatan event Drag Bike.
Sementara menanggapi hal itu Sugiono Soges selaku ketua pelaksana event Drag Bike menjelaskan bahwa, Ya Mas… Th depan Start Overlap dri Utara,” terang nya.
Sampai berita ini tayang, sekertaris Daerah kabupaten Banyuwangi, belum menjawab pertanyaan dari kami prihal kehadiran bupati event drag yang dilaksanakan dijalan raya wiroguno kecamatan Tegalsari,” pungkas Rofiq.
Pewarta: Team