Ipuk Fiestiandani, Abdullah Azwar Anas dan Kabupaten Banyuwangi

Opini54 Dilihat

Banyuwangi,- Sekilas melihat tentang Kabupaten Banyuwangi, tentu tidak lepas dari nama – nama yang berperan membangun Kabupaten Banyuwangi diantaranya Bapak Samsul Hadi, Ratna Ani Lestari, Abdullah Azwar Anas, dan Ipuk Fiestiandani.

Tentu masing – masing persolan memiliki kekurangan dan kelebihan namun saling melengkapi, dilanjutkan dan dituntaskan dengan baik. Contoh kongrit, Banyuwangi memiliki Bandara Udara, tentu banyak yang tahu dierah siapa bandara udara itu dicetuskan, yaitu era bapak Samsul Hadi mantan Bupati Banyuwangi. Tentu Banyuwangi ingin maju dan berkembang, lalu pembangunan bandara udara tersebut dilanjutkan di era kepemimpinan Abdullah Azwar Anas, maka saling melengkapi dan melanjutkan dan dituntaskan

Harus diakui, era kepemimpinan Abdullah Azwar Anas telah terbentuk tim yang solid untuk membawa nama Banyuwangi ke kancah nasional maupun internasional. Penghargaan pun bertubi – tubi menghampiri .

Abdullah Azwar Anas merupakan suami dari Ipuk Fiestiandani yang tidak lain pernah menjabat Bupati Banyuwangi yang paling singkat, yaitu 3,5 tahun dimana hampir 2 tahun era kepemimpinanya diuji dengan menghadapi Covid -19. Dari durasi masa jabatan yang sesingkat itu, Ipuk Fiestiandani bersama jajarannya berhasil melanjutkan program yang perlu diselesaikan seperti perbaikan jalan, pembangunan irigasi untuk para petani, perbaikan kualitas pendidikan, kesehatan, dan program yang menjangkau langsung untuk masyarakat di pedesaan.

Hemat penulis, pencapaian itu semua juga harus diakui adanya meskipun ada program yang belum tuntas karena mengingat jabatan yang diemban Ipuk Fiestiandani sangat singkat. Mantan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ini memiliki ciri khas tersendiri, senyum dan tindakan yang santun serta tidak memberikan jarak pada masyarakat untuk dekat langsung dengan dirinya.

Ipuk Fiestiandani ini ternyata hobinya berkegiatan sosial sebelum dirinya menjadi Bupati Banyuwangi. Rekam jejak kebaikan ipuk bisa dilihat di jejak media. Jadi jangan sampai karena pemilihan kepada daerah kita menjadi menghilangkan dan menaifkan kebaikan orang. Ajak dan rebut hati masyarakat dengan visi – misi yang sudah ditata. Pemilu damai, pemilu mencerdaskan untuk masyarakat itu diperlukan bukan saling menghujat dan memfitnah.

Veri Kurniawan S.St.,S.H.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *