Haul Mbah Karimah (Ki Wiroseroyo) 2024

Blog11 Dilihat

 

Surabaya, Jawa Timur, Metrozone.net – Mbah Karimah adalah sosok yang sangat dihormati dalam sejarah Islam di Jawa, terutama karena hubungannya dengan Sunan Ampel, yang merupakan salah satu Wali Songo yang terkenal. Mbah Karimah sendiri adalah mertua dari Sunan Ampel, yang menunjukkan betapa pentingnya posisi beliau dalam jaringan ulama dan pemimpin spiritual pada masanya.

Haul Mbah Karimah atau Ki Wiroseroyo biasa digelar disetiap akhir Jumadil Awal atau awal Jumadil Akhir. Sekarang haul yang ke berapa pastinya tidak ada yang mengetahui, terang Ust. Sugeng, S, salah satu panitia Haul Mbah Karimah.

“Haul Mbah Karimah sedari awal tidak pernah ada yang menyebutkan ke-berapa nya, karena hanya di dasari niat berdo’a bersama utk Mertua Mbah Sunan Ampel yang ada di wilayah Kembang Kuning” tandas Ust. Sugeng. S, yang juga pengurus lembaga wakaf dan pertanahan Nahdhlatul Ulama Provinsi Jawa Timur.

Yang luar biasa lagi adalah hadirnya para jamaah dari seni shalawat ISHARI NU (Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama’) yang menyemarakkan Haul Mbah Karimah Wiroseroyo. Ishari adalah seni pembacaan salawat yang diiringi dengan terbang (rebana) dan gerakan tarian dari puluhan laki-laki (rodat).

“Dengan hadirnya sebanyak 15.000 jamaah ISHARI NU di Haul Mbah Karimah ini mengalahkan haul-haul yang ada di daerah lain. Seperti di Sunan Ampel, Sunan Giri atau haulnya Syech Maulana Malik Ibrahim,” ucapnya.

Dari 15.000 jamaah ISHARI NU itu semuanya mendapat jamuan makan tanpa terkecuali. Hingga panitia sampai menyembelih sapi sebanyak tiga ekor itu masih kurang. “Sehingga yang membantu memasak itu satu kali memasak 1 kuintal daging sapi,” kenangnya.

Selain ISHARI NU yang merupakan puncak acara haul mbah karimah, adajuga pengajian akbar oleh KH Imaduddin Utsman al-Bantani pada Jum’at malam (6/12/2024).

KH. Mas Ali Wafa Zubair Basyaiban yang merupakan ketua ISHARI NU surabaya mengatakan bahwa haul mbah karimah adalah tradisi turun temurun. “Haul mbah karimah, sudah turun temurun dari mbah-mbah kita dahulu” terang kiyai asal gunung anyar tersebut.
(Peliput:YN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *