Banyuwangi,- Dua kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU) Bumi Blambangan bersaing ketat untuk mendapatkan surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai Calon Kepala Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Mereka adalah KH. Mohammad Ali Makki Zaini atau yang akrab disapa Gus Makki yang merupakan pengasuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, Dusun Rayut, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono dan KH. Ahmad Munib Syafaat atau yang akrab disapa Gus Munib yang juga merupakan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari.
Baik Gus Makki dan Gus Munib, bukanlah sosok sembarangan. Keduanya merupakan figur ternama di ujung timur pulau jawa yang tak perlu diragukan lagi ketokohannya. Bahkan tak sedikit kalangan yang beranggapan jika keduanya adalah penantang serius bagi petahana dalam Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Banyuwangi 2024.
Gus Makki sendiri adalah Ketua Tanfizdiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi masa khidmat 2018-2023. Selama periode kepemimpinannya, sejumlah inovasi program kegiatan juga telah dilakukan PCNU Banyuwangi. Yang paling dikenal masyarakat adalah Sobo Deso. Program ini merupakan media silaturahmi sekaligus konsolidasi antarpengurus NU di tingkat ranting bersama dengan pengasuh pondok pesantren, pengurus takmir masjid, guru ngaji, guru Taman Pendidikan Qur’an (TPQ), guru madrasah, bersama warga jamiyah Nahdlatul Ulama.
Jagongan antarpengurus NU di tingkat desa yang difasilitasi kepala desa tersebut, tidak hanya sebagai media konsolidasi internal melainkan juga eksternal dengan dihadiri tiga pilar mulai dari kepala desa, BABINSA, BHABINKAMTIBMAS serta seluruh perangkat desa. Jika ada persoalan yang timbul di masyarakat tingkat bawah, bisa langsung diantisipasi dan dicarikan solusi bersama. Menyapa masyarakat lewat program Sobo Deso tak lain untuk menggerakkan peran-peran pengurus NU, mulai dari tingkat ranting untuk bersama-sama bergerak menjadi satu kesatuan dalam upaya membangun desa.
Bahkan tak sedikit pihak meyakini jika program dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yaitu “Bunga Desa” atau Bupati Ngantor di Desa yang digagas oleh Bupati Banyuwangi yakni Ipuk Fiestiandani merupakan antitesis dari masifnya progam Sobo Deso yang dilakukan oleh PCNU dibawah kepemimpinan dari Gus Makki.
Sedangkan Gus Munib adalah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi dari PKB selama tiga periode yakni tahun 2009-2024. Saat ini dirinya menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB dan Wakil Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Banyuwangi.
Selain itu, Gus Munib merupakan seorang akademisi yang bergelar Doktor dan menjabat sebagai Rektor Universitas Islam KH Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Darussalam Blokagung. Artinya figur seorang Ulama, Politisi dan Akademisi ada dalam dirinya, hal ini membuatnya sebagai salah satu sosok pemimpin yang lengkap di Banyuwangi.
Selama dirinya berkiprah di dunia politik Banyuwangi, Gus Munib telah membuktikan integritasnya dengan menghindari praktik politik yang tidak etis dan bersifat santun. Sebagai figur yang bersih dengan rekam jejak yang baik, dirinya selalu berusaha menghindari sisi gelap dunia politik yang seringkali terjerat oleh korupsi dan praktik-praktik yang merugikan rakyat.
Dalam kesimpulannya, kedua tokoh ini mempunyai potensi dan peluang yang sangat besar sebagai kandidat Bupati Banyuwangi 2024. Kualitas serta pengalaman dari kedua pioner NU Bumi Blambangan ini tak perlu diragukan, tinggal nanti keputusan DPP PKB memberikan Surat Rekomendasi kepada Gus Makki ataupun Gus Munib. Namun perolehan 9 kursi partai besutan Gus Muhaimin Iskandar di Banyuwangi juga menjadi sedikit sandungan. Karena PKB Banyuwangi harus mencari partner koalisi untuk melengkapi persyaratan mendaftarkan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seperti yang tertuang Pasal 40 ayat (1) UU PILKADA menyebutkan, “Partai Politik atau gabungan Partai Politik dapat mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan paling sedikit 20% dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25% dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di daerah yang bersangkutan.
Artinya baik Gus Makki dan Gus Munib setelah mendapatkan rekomendasi dari PKB, harus bisa membangun koalisi dengan Partai Politik (PARPOL) lain. Sedangkan PARPOL yang sudah siap untuk berkoalisi dengan PKB Banyuwangi adalah Partai Demokrat, bahkan secara spesifik Ketua DPC Partai Demokrat yaitu Michael Edy Hariyanto ingin berpasangan dengan KH Ahmad Munib Syafaat atau Gus Munib dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi 2024.
Semoga sosok yang nantinya mendapatkan rekomendasi dari PKB bisa membawa kemaslahatan umat. Seperti kutipan dari pidato Presiden ke IV RI yaitu KH. Abdurahman Wahid atau yang dikenal Gus Dur, Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.
Penulis: Si Raja Demo Bondan Madani Ketua Umum LDKS PIJAR