Banyuwangi, Metrozone.net- Aktivitas tambang emas tumpang pitu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, yang dilakukan oleh PT Bumi Suksesindo (BSI) mendapatkan perhatian dan sorotan dari berbagai pihak. Tak kecuali dari kalangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi.
Menariknya, ada dua tanggapan yang berbeda di sampaikan oleh wakil rakyat dalam menyikapi keberadaan PT. BSI yang telah lama beroperasi di Banyuwangi. Pertama, Suwito dari Fraksi Gerindra mengatakan keberadaan tambang PT BSI, yang dinilai kurang memberikan manfaat dari pada dampaknya. Kedua, Zamroni dari fraksi Nasdem dan Zaki Al Mubarok dari fraksi PKB mengatakan keberadaan PT BSI membawa dampak positif, baik pada percepatan pembangunan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sikap yang berbeda ini memancing reaksi publik dan menjadi tanda tanya besar serta menjadi kajian diskusi yang menarik. Hal ini membuat aktivitas muda Banyuwangi yang dijuluki Si Raja Demo yaitu Bondan Madani memberikan tanggapan.
Menurutnya, perbedaan pendapat maupun sikap anggota DPRD merupakan hal yang biasa dan lumrah di negara demokrasi. Rabu 23 Juli 2025.
“Siapapun itu, bebas untuk berpendapat dan mengambil sikap, sekalipun itu adalah anggota dewan. Namun sikap dan pendapatnya harus diimbangi dengan fakta maupun data yang valid. Bukan sekedar statement pribadi, apalagi yang berbicara adalah seorang tokoh sekaligus pejabat di Banyuwangi,” Kata Bondan Madani.
Seperti diketahui bersama, bahwa hari senin (21/07) LDKS PIJAR mengajukan surat permohonan hearing ke DPRD Banyuwangi. Sedangkan permohonan hearing itu sendiri diajukan ke kantor dewan untuk menyikapi aktivitas blasting (peledakan) yang beberapa belan terakhir ini viral di Media Sosial (MEDSOS). LDKS PIJAR berharap, DPRD bisa menjadwalkan hearing dengan mengundang hadirkan PT Bumi dan Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Banyuwangi.
“Cukup aneh memang, ketika kami mengajukan permohonan hearing muncul dua pemberitaan dengan statement yang berbeda di media. Ada yang contra dengan aktivitas dan ada juga yang pro, maka dari itu kami mendorong kepada DPRD untuk segera menjadwalkan permohonan hearing yang kami ajukan dengan menghadirkan PT. BSI,” Ujar Bondan.
Ketua Umum Lembaga Diskusi Kajian Sosial (LDKS) Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (PIJAR) ini menambahkan, perbedaan sikap anggota dewan hari ini menjadi sorotan bagi kalangan aktivis. Maka dari itu pihaknya siap untuk memfasilitasi dengan membuat acara diskusi. Tentu, pembicaranya adalah para anggota DPRD yang kemarin berstetment di media tentang PT. BSI.
“Kami bukan ingin mengadu domba sesama anggota DPR, kami hanya ingin kejelasan dari statement yang mereka sampaikan. Karena sebagai pejabat publik apa yang disampaikan harus bisa untuk dipertanggung jawabkan. Maka dari itu, kami berencana untuk mengundang hadirkan mereka dalam acara diskusi,” Pungkasnya.
“Kami kenal baik dengan pak Zamroni, dengan pak Zaki dan Pak Suwito, mereka semuanya pernah diskusi bersama kami. Oleh karena itu, ketika kami undang mohon semuanya untuk meluangkan waktu untuk datang. Apalagi selama ini kami selalu menyikapi tambang emas gunung tumpang pitu, dan statement mereka semua di media juga mengenai hal sama yaitu tambang emas gunung tumpang pitu”. Imbuhnya.
Sumber: LDKS PIJAR