Banyuwangi, Metrozone.net– Ajang balap sepeda bergengsi tingkat nasional, Tour de Banyuwangi Ijen, kembali digelar tahun ini di Kabupaten Banyuwangi. Event tahunan yang menjadi kebanggaan daerah ini kembali menyedot perhatian, bukan hanya karena para pesepeda profesional dari berbagai daerah bahkan luar negri ikut ambil bagian, namun juga karena anggaran pelaksanaannya yang fantastis, yakni sebesar Rp 40 miliar. Tahun ini, Penjabat Sekda Banyuwangi ditunjuk sebagai ketua panitia pelaksana.
Namun, di tengah semaraknya penyelenggaraan Tour de Banyuwangi Ijen, jeritan masyarakat Dusun Sungailembu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, justru makin nyaring terdengar. Pasalnya, jembatan utama di wilayah tersebut ambrol dan hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Warga pun kesulitan beraktivitas karena akses jalan alternatif kerap dilanda kemacetan, apalagi saat debit air sungai meningkat.
Situasi ini memicu respon keras dari Forum Mahasiswa Banyuwangi (FMB). Al-Ma’arif alias Jhon Arif, selaku Ketua FMB menyayangkan keputusan Pemkab Banyuwangi yang dinilai lebih mengutamakan agenda prestisius seperti Tour de Banguwangi Ijen, ketimbang memperbaiki infrastruktur vital bagi warga.
“Pemerintah daerah harusnya lebih peduli terhadap kepentingan masyarakat. Bayangkan, Rp40 miliar untuk sebuah acara, sementara masyarakat di Sungailembu harus bertaruh nyawa setiap hari menyeberang di atas sungai karena jembatannya ambruk dan tidak segera diperbaiki,” kata Jhon Arif.
Ia juga merujuk pada sebuah video viral di TikTok, yang memperlihatkan seorang sopir melampiaskan kekecewaannya akibat kemacetan parah di jalan alternatif. Dalam video tersebut, sopir itu mengungkapkan kekesalannya dalam Bahasa Jawa: “Macet, jembatane ambrol gak dibangun. Bayar pajek setiap taon gak tau nunggak, nunggak sitik kedendo. Jembatane ambrol gak ndang didandani.” (Macet, jembatannya ambruk tidak dibangun. Bayar pajak setiap tahun tidak pernah telat, telat sedikit kena denda. Jembatannya ambruk tidak cepat diperbaiki).
FMB pun menyatakan sikap tegas: jika Pemerintah dan DPRD Kabupaten Banyuwangi tidak segera mengalihkan prioritas anggaran untuk perbaikan infrastruktur warga, maka pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran. Mereka menilai Pemkab telah abaikan terhadap kebutuhan dasar masyarakat dan lebih mementingkan citra melalui event berskala nasional.
“Tour de Banyuwangi Ijen memang membanggakan, tapi apa gunanya kalau rakyat sendiri tidak bisa menikmati akses jalan yang layak?” pungkas Jhon Arif.
Sumber: FMB (Forum Mahasiswa Banyuwangi)