DEMA FISIP & DEMA FSH UIN AR – RANIRY TOLAK POLITIK DINASTI DAN PELANGGAR HAM DALAM PILPRES 2024.

Daerah381 Dilihat

BANDA ACEH – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fisip dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah & Hukum Universitas Islam Negeri Ar – Raniry Banda Aceh menggelar Diskusi Publik Bertajuk Detik – Detik Kemunduran Demokrasi, Sabtu (25/11-2023)

Diskusi yang digelar di Aula Teather Fakultas Syariah dan Hukum Uin Ar – Raniry ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kampus yang merupakan bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas, Badan Eksekutif Mahasiwa Fakultas serta Himpunan Mahasiswa Jurusan kampus – kampus di kota Banda Aceh.

Diskusi ini turut mengundang beberapa narasumber sebagai pemantik diantaranya, Yulvan, S.H , Ihdi Karim, dan Sultan Muhammad Yus.

Yulfan, SH sebagai salah satu narasumber mengungkapkan hari ini demokrasi bukan hanya mundur tapi benar-benar sudah mati, saya berterima kasih kepada kawan-kawan mahasiswa yang telah mengadakan diskusi ini ujar yulfan yang merupakan salah satu praktisi hukum, hal senada juga di sampaikan oleh Director Politik Hukum Wain Advisory Indonesia Sultan Muhammad Yus yang meminta supaya kawan-kawan mahasiswa dapat melakukan aksi konkrit untuk terus mengawal tegakknya demokrasi.

Aliyul selaku Ketua Dema Fakuktas Syariah & Hukum serta Daffa selaku Ketua Dema Fisip Uin Ar – Raniry mengatakan diskusi respon atas putusan Mahkamah Konstitusi yang memberikan karpet merah kepadan purta Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam pilpres 2024 yang dinilai telah menghina akal sehat dan moralitas publik serta mempermainkan konstitusi demi kepentingan keluarga, kami juga menyahuti diskusi-diskusi kecil mahasiswa yang meminta untuk pengusutan kasus pelanggaran ham masa lalu, agar pilpres 2024 bersih dari politik dinasti dan pihak-pihak yang terlibat pelanggaran ham masa lalu.

Kegiatan ini diakhiri dengan deklarasi bersama mahasiswa untuk malaksanakan aksi melawan politik dinasti dan pelanggar ham dalam pilpres 2024 yang rencananya akan digelar di kampus-kampus dan tempat lainnya.

(Almanudar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *