Banda Aceh (Metrozone.net) – Debat kedua cagub dan cawagub Aceh yang diselenggarakan oleh KIP pada jumat malam 1 November 2024 lalu menampilkan gagasan ide yang tinggi yang dibutuhkan oleh rakyat Aceh dalam bidang investasi, iklim usaha, dan tata kelola pemerintahan serta pertanian. Gagasan ide Om Bus Syecjlh Fadhil terlihat unggul dalam paparan maupun jawaban dalam pertanyaan pasangan mualem dek Fadh. Beberapa kali di dalam debat kelihatan dek Fadh membenarkan apa yang menjadi ide gagasan dari Om Bus Syech Fadhil. Adapun Mualem kelihatan lebih banyak berseloroh dan meninggikan suara dibanding menjelaskan substansi debat dan berulang kali harus dinetralisir dan diperjelas oleh dek Fadh agar tidak bias dalam isi debat.
Adapun beberapa gagasan yang dilahirkan oleh Om Bus Syech Fadhil dalam bidang investasi yaitu membuka seluas-luasnya peluang investasi dengan menghadirkan wajah pemerintahan yang ramah dan menyediakan lahan serta menghapus banyak hambatan tantangan yang membuat investasi tidak jadi didatangkan ke Aceh. Hal ini patut menjadi perhatian menurut Om Bus agar tampilan Aceh menjadi lebih terbuka bagi investasi yang akan didatangkan dari banyak tempat bukan justru akan membuat para investor lari menjauh dengan banyaknya hambatan yang ada di Aceh seperti pengalaman selama ini. Sedangkan dalam bidang pertanian Om Bus Syekh Fadhil juga mengedepankan pentingnya pemanfaatan SDM handal putra-putri Aceh untuk mengelola pertanian bahkan dengan menggunakan teknologi modern di samping penguatan sektor tradisional. Para akademisi dan para praktisi pertanian yang memiliki konsep pengembangan pertanian maju akan diberdayakan secara optimal perannya oleh Om Bus Syech Fadhil agar petani Aceh menjadi maju dan sejahtera.
Adapun di bidang tata kelola pemerintahan maka fokus dari Om Bus Syech Fadhil adalah perbaikan dari sisi pelayanan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan menghadirkan data terpadu untuk setiap warga juga menjamin pengelolaan yang bebas korupsi yang bisa dihadirkan dengan komitmen bersama antara pemerintah Aceh dan seluruh stakeholder masyarakat sipil pegiat anti korupsi dan penegak hukum. Mengenai pemberantasan korupsi di dalam banyak hal itu harus menjadi fokus banyak pihak dan pemerintah Aceh dimulai sejak perencanaan yang meminimalisir peluang korupsi juga pada pelaksanaan dan sisi pengawasan yang ketat. Dengan demikian kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah dan seluruh stakeholder masyarakat akan mensukseskan lahirnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas korupsi dan dengan demikian maka akan menjamin pemerintahan Aceh ke depan di bawah Om Bus dan Syekh Fadhil akan menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Aceh dan memastikan Aceh bergerak menuju kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Aceh dan kemajuan Aceh.
(Almanudar)