Banyuwangi, Metrozone.net- Lembaga Diskusi Kajian Sosial (LDKS) Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (PIJAR) mendukung langkah taktis yang dilakukan oleh Michael Edy Hariyanto, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi untuk memperjuangkan hak para korban kapal tenggelam yang mengalami kecelakaan di Selat Bali pada hari rabu, 2 Juli 2025.
Pasalnya sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat, pihaknya langsung menghubungi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Emil Dardak yang menjabat sebagai Wakil Gubenur Jawa Timur dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Agus Harimurti Yudhoyono yang menjabat sebagai Menteri Koordinator (MENKO) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Hal tersebut dilakukan oleh Michael karena PT. Raputra Jaya, selaku pemilik KMP Tunu Pratama Jaya dan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjungwangi (KSOP Tanjungwangi) disinyalir hendak melanggar hasil kesepakatan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di DPRD Banyuwangi, pada Selasa, 19 Agustus 2025 lalu.
“Sebagai pimpinan DPRD pak Michael sudah melakukan tugasnya dengan memimpin hearing dengan beberapa keputusan. Kemudian sebagai seorang ketua PARPOL kabupaten, dirinya langsung menghubungi ketua DPD Jawa Timur dan DPP menunjukkan komitmen jika dirinya sebagai pejabat publik maupun pejabat politik bersungguh-sungguh mengawal persoalan ini sampai tuntas,” Kata Bondan Madani, Ketua Umum LDKS PIJAR, Kamis 18 September 2025.
Bondan melanjutkan, bukan Hanya pak Michael selaku pimpinan dewan yang kecewa dengan perbuatan pihak KMP Tunu Pratama Jaya yang dinilai hendak lari dari tanggung jawab serta terkesan abai terhadap nyawa para korban. Pihaknya pun sangat marah dengan mendengar kabar seperti ini, bahkan beberapa anggota mendesak pihaknya untuk melakukan demonstrasi di depan kantor KSOP Tanjungwangi.
“Apa yang dilakukan PT. Raputra Jaya, selaku pemilik KMP Tunu Pratama Jaya dan pihak KSOP Tanjungwangi menyakiti hati nurani masyarakat Banyuwangi. Apalagi kami mendengar kabar jika PT. Raputra Jaya, mendatangi para keluarga korban dan menyodorkan surat pernyataan yang salah satu isinya bahwa pihak keluarga korban tidak akan menggugat. Oleh karena itu, LDKS PIJAR mengecam keras perbuatan yang tidak manusiawi semacam ini,” Ungkapnya.
Masih Bondan menegaskan, hari ini pihaknya sedang menunggu perkembangan lebih lanjut terkait persoalan ini. Jika nanti terdengar informasi hak-hak para korban tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, asal Banyuwangi, belum terakomodir, maka bisa dipastikan bahwa dirinya bersama PIJAR akan turun kejalan menyuarakan aspirasi tersebut sampai nantinya dipenuhi oleh perusahaan.
“Kami akan berkomunikasi dengan pak Michael untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Intinya kami mendukung langkah yang dilakukan oleh beliau untuk memperjuangkan hak-hak para korban yang berasal dari Banyuwangi. Semoga komunikasi yang dilakukan oleh beliau (Michael) kepada ketua DPD Jawa Timur dan KETUM DPP segera memberikan hasil serta merupakan win-win solution. Jika tidak perkembangan lebih lanjut, maki yang akan bertindak dengan melakukan demonstrasi di area pelabuhan ketapang sana,” Pungkasnya.
“Harapan kami kepada para anggota Dewan dan pimpinan PARPOL lainnya untuk juga memberikan atensi agar persoalan ini segera terselesaikan serta tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan haknya dari perusahaan,” Imbuhnya.
Pewarta: C133N/LDKS PIJAR
Editor: 5093N9