Bondan Adalah Seorang Aktivis Muda Yang Menjemput Takdir Untuk Menjadi Anggota Dewan

Politik117 Dilihat

Banyuwangi,- Bagi kalangan aktivis, LSM, Wartawan, Pejabat dan Tokoh Kabupaten Banyuwangi, nama Bondan Madani sudah tak asing lagi. Aktivis muda yang energik ini dikenal dengan julukan Raja Demo Bumi Blambangan.

Seperti diketahui bersama, pemuda asal Kelurahan Bakungan yang bernama aslikan Bondan Ardy Wijaya ikut berpartisipasi dalam PILEG 2024. Melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Si Raja Demo mencoba peruntuhan menjadi anggota legislatif kabupaten Banyuwangi.

Berada di Daerah Pemilihan (DAPIL I) yang meliputi kecamatan Banyuwangi, Glagah, Kabat. Dengan nomor urut enam Bondan siap merebut simpati rakyat untuk berkompetisi menjadi wakil rakyat lima tahun kedepan.

Kepada awak media, Bondan mengatakan setiap orang yang namanya sudah terdaftar di KPU sebagai CALEG memiliki peluang yang sama untuk menjadi anggota Dewan. Dan bisa dipastikan semua peserta PILEG ingin menang dalam perbuatan kursi parlemen.

“Bagi saya pribadi ikut berkontestasi dalam PILEG bukan hanya sekedar berbicara menang dan kalah. Melainkan bagaimana kita bisa menebar manfaat dan memberikan edukasi kepada masyarakat,” Ucapnya kepada Media, Kamis 21/12/2023.

Masih menurut Bondan, sebagai anak muda yang baru berkecimpung di dalam politik praktis, dirinya mengaku masih membutuhkan banyak pembelajaran dan pengalaman dari senior-senior yang sudah lama menggeluti bidang ini.

“Sebagai CALEG newcamer kami kalah segala-galanya dari para incambent. Namun seperti yang diucapkan oleh Sultan Syarir _Hidup yang tidak pernah diperjuangkan tidak akan pernah dimenangkan._ Terlebih sejarah mencatat bahwa perjalanan bangsa ini tidak lepas dari peran aktif pemuda,” ungkapnya.

Lebih lanjut Bondan menjelaskan seorang aktivis jalanan seperti dirinya, sudah kenyang dengan apa arti sebuah perjuangan. Maka dari itu dirinya tak gentar dan sangat optimis untuk menjemput takdir sebagai anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi.

“Latar belakang kami adalah aktivis, kami berkompetisi menggunakan dua modal yaitu intelektual dan sosial. Maka ketika kami kalah kwitansi insyaallah kami menang direlasi,” seloroh Bondan sambil tersenyum.

“Kami akan berjuang semaksimal mungkin, tetapi perlu diingat yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan. Kurang lebih seperti itu kutipan dari salah satu pendiri PKB yaitu Gus Dur.” Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *