MESUJI – Di balik seragam polisi yang gagah,dan kesederhanaan nya IPTU Rosali S.H,M.H Kasat Reskrim Polres Mesuji, Polda Lampung, bukan hanya menjadi penegak hukum yang andal, tetapi juga simbol harapan dan inspirasi bagi masyarakat Bumi Ragab Begawe Caram. (2/6/25)
Polisi yang disapa Pak Ros Kiprahnya tidak diragukan lagi dalam memberantas tindak kejahatan telah melampaui ekspektasi banyak orang, menciptakan hubungan kepercayaan yang kuat antara aparat penegak hukum dan masyarakat.
Hari ini IPTU Rosali menerima penghargaan sekian kalinya sosok yang dikenal luas karena keberhasilannya mengungkap berbagai kasus kriminal, mulai dari pencurian, penipuan, hingga tindak pidana berat lainnya dan bahkan tindakpidana korupsi di Kabupaten Mesuji
Ketegasannya dalam bertindak disandingkan dengan pendekatan humanis yang ia terapkan, menjadikan setiap kasus yang ditangani tidak hanya selesai secara hukum, tetapi juga memberikan rasa keadilan bagi korban.
“Setiap kasus adalah cerita perjuangan, bukan hanya bagi kami sebagai aparat, tetapi juga bagi para korban yang membutuhkan keadilan,” ungkap IPTU Rosali dalam wawancaranya.
Prinsip ini yang membuatnya terus bekerja tanpa lelah untuk memastikan bahwa hukum benar-benar berpihak pada masyarakat.
Keberhasilan saya itu karena peran semua pihak bukan karena kelebihan saya dan tidak datang begitu saja ujarnya.
Ia dikenal sebagai pemimpin yang cermat, selalu melibatkan timnya dalam setiap pengambilan keputusan.
Rosali juga kerap turun langsung ke lapangan, memberikan contoh kepada anggota Satreskrim Polres Polres Mesuji bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang perintah, melainkan juga aksi nyata.
Di era kepemimpinan IPTU Rosali, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Satreskrim Polres 85% meningkat secara signifikan.
Masyarakat kini merasa lebih nyaman untuk melaporkan tindak kejahatan karena yakin bahwa kasus mereka akan ditangani dengan serius dan transparan.
“Ibu Muliyati mengatakan saya sempat ragu melapor karena takut kasusnya tidak selesai. Tapi sekarang, di bawah Pak Rosali, semuanya berbeda. Kami percaya pada polisi,” ujar nenek parubaya, seorang warga Sungai Cambai yang pernah menjadi korban hak nya dirampas, dikuasai orang lain