Aktivitas Bathing Plan Proyek Pembangunan Jalan Cor di Pekon Podosari Meresahkan  Warga Lingkungan

Blog1165 Dilihat

 

Pringsewu, Metrozone.net, – Warga Lingkungan/ Pekon Podosari, Kecamatan Pringsewu, Lampung mengeluhkan/resah,  dan memprotes, Lokasi serta serta aktifitas Bathing Plan,pengerjaan proyek konstruksi jalan Pringsewu – Kalirejo Lampung Tengah.

pasal nya Lokasi pembangunan tepat berada di tengah kawasan pemukiman padat penduduk, namun sayangnya pihak PT pelaksana proyek (Rekanan) terkesan mengabaikan dampak lingkungan serta faktor keselamatan warga terutama aktifitas anak-anak disekitar lokasi pembangunan.

Warga Lingkungan Pekon Podosari, TM mengungkapkan dampak polusi udara dari pengerjaan proyek sangat menganggu aktifitas warga. selain itu tidak adanya pemasangan pagar penutup mengelilingi pengerjaan proyek, dikhawatirkan membahayakan aktifitas anak-anak yang sering bermain di lokasi itu.

“Warga disekitar lokasi pembangunan konstruksi jalan cor disini sangat terdampak polusi udara,  banyak debu berterbangan hingga mengotori rumah-rumah warga, apalagi waktu mengaduk semen dan batu split di lokasi Bathing Plan mengunakan alat berat debunya masuk kedalam rumah, tiap hari harus membersihkan, terus juga dampaknya ke anak-anak kecil yang sering bermain disini apa lagi lokasi proyeknya terbuka, kalau terjadi apa-apa siapa yang nanti bertanggung jawab,” keluhnya kepada para awak media yang menemui di sekitar lokasi, Rabu (4/6/2025).

Hal senada juga diungkapkan oleh inisial RM warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi proyek, menurutnya warga terdampak telah sering menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak pelaksana dan ketua RT setempat, namun hingga kini belum ada respon dari para pihak terkait, sedangkan pengerjaan pembangunan proyek terus berjalan hingga membuat protes dari warga.

“Yang paling kita khawatirkan dampak debu semen dan debu batu split itu juga akan membahayakan bagi gangguan saluran pernafasan terutama untuk anak-anak, apalagi saat ini kemarau dan ini lokasinya persis di tengah pemukiman, banyak juga ana-anak yang bermain, kami minta agar pihak pelaksana proyek memasang pagar penutup sehingga mengurangi dampak debu masuk kerumah-rumah warga dan debunya tidak sampai membahayakan kesehatan anak-anak,” tegasnya.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 2 Pekon Podosari, Subangun menyatakan, proyek pengerjaan jalan cor beton milik BMBK itu telah berjalan selama 1 bulan terakhir. Namun dirinya mengaku sejak awal tidak mengetahui adanya sosialisasi ataupun pemberitahuan tertulis dari pelaksana proyek terkait pelaksanaan pembangunan konstruksi jalan cor di lokasi Bathing Plan tersebut.

“Kalau pemberitahuan atau ijin secara tertulis saya sebagai RT disini tidak pernah diberitahu, hanya secara lisan saja dari pihak proyek, kalau dari pelaksanaanya PT Manunggal Sulthon Raya langsung ke warga atau seperti apa, saya juga tidak tahu persisnya, termasuk ada alat berat juga yang dikerahkan ke dalam pemukiman warga disini, saya juga tidak mengetahui karena saat itu saya sedang bekerja,” jelasnya.

“Kami sudah menegur pihak RT untuk menindaklanjuti permasalahan ini kepada pimpinan proyek atau pekerja bathing plan, namun pihak RT 2 subangun tidak merespon keluhan dari masyarakat atau warga lingkungan terdekat tersebut untuk mengantisipasi dan memasang pagar pembatas agar itu tidak menganggu warga kami saat bekerja malam hari terutama anak-anak,” tegasnya.

guna perimbangan berita,jejaring Media sedang mengupayakan konfirmasi kepada Dinas Pihak Terkait yang berkompeten pada proyek tersebut,.

setelah berita ini terbit kiranya ada respons dan tanggapan dalam menyikapi permasalahan lingkungan tersebut.

(Epy).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *