Kisah Pilu Nuriani Masyarakat Simangambat Kecamatan Siabu Madina Yang Tak Kunjung Dapat Bantuan

 

Mandailing Natal Metrozone net

Kisah pilu dari warga yang tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, Nuriani atau lebih akrab dipanggil Mak Ombing (47). Warga kelurahan Simangambat, Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal. Rabu (06/08).

Nuriani yang sehari-harinya hanya bekerja serabutan dan kadang menjadi buruh cuci serta suaminya hanya petani karet yang penghasilanya tidak seberapa, mengingat hanya menyadap karet milik orang lain.

Nuriani mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah setempat dan pusat meskipun keadaan ekonominya sulit. Beliau juga mengaku sudah sering mengajukannya melalu kantor kelurahan, akan tetapi hingga kini dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan.

Kisah ini bermula pada saat tim media melihat dan menghampiri beliau (Nuriani) yang duduk lesuh dan wajah penuh harap dan kecewa mengingat dirinya lagi dan lagi bukan merupakan masyarakat penerima bantuan beras Bulog yang disalurkan dari kantor kelurahan.

Nuriani dibantu petugas terus mencari namanya di daptar penerima bantuan beras Bulog akan tetapi hingga beberapa kali kertas itu dibuka dan di bolak balik nama beliau tidak kunjung ditemukan, Hal ini membuat Nuriani merasa kecewa yang berulang kali.

Melihat hal ini tim media yang kebetulan di lokasi pembagian merasa iba dan menghampir beliau dan menanyakan terkait alasan beliau itu terkujur lesu. Beliau mencoba menceritakan semua keluh kesahnya dan mengatakan dirinya berhak untuk menerima bantuan tersebut karena beliau dan keluarganya memang betul- betul membutuhkan bantuan tersebut, mengingat harga beras yang semakin melambung tinggi.

Menyikapi hal tersebut tim media mencoba mendatangi rumah beliau. Setibanya di lokasi alangkah terkejutnya tim media melihat rumah yang dihuni oleh ibu Nuriani dan suaminya beserta 4 orang anaknya sangat memprihatinkan.

Kondisi rumah beliau hanya 3×5 Meter dengan dinding kayu yang sudah lapuk di atas irigasi milik pemerintah.

yang lebih menyayat hati ketika Nuriani bercerita bahwa dirinya dan keluarga sering mengalami kesusahan ketika hendak tidur Dimana dirinya dan keluarga harus bersusun rapi agar sama-sama tidur meskipun hanya untuk menghikangkan penat seharian untuk mencari nafkah.

Tidak sampai di situ dapur yang sehari-hari digunakan beliau untuk memasak sangat tidak layak dan jauh dari kata moderen karena hanya menggunakan kayu bakar di atas seng dilantai dapur dengan ukuran 1×3 Meter saja.

Selanjutnya Nuriani juga menceritakan kisah pilunya ketika musim hujan datang beliau beserta keluarga sering terbangun tengah malam gara-gara genteng bocor dan kerap membasahi lantai yang menjadi tempat tidur beliau dan keluarganya. Tidak sampai disitu angin malam yang dingin juga menjadi langganan keluarga ini mengingat dinding rumah yang mereka tempati juga sudah sangat renggang dan hampir roboh.

Menyikapi berita ini Camat Siabu Sudrajat Putra SH. MH segera menyuruh lurah Simangambat untuk kelokasi melihat dan mendalami berita ini. (Tim)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *