Jakarta,- Tokoh Nasional, Pejuang Tangguh Kedaulatan Ekonomi Indonesia, Rizal Ramli, Ketua Dewan Pelindung APKLI Perjuangan berpulang menghadap illahi karena sakit di RSCM Jakarta, Selasa, 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB.
Beliau sosok pejuang gigih dan tangguh, tak kenal lelah bahkan tak takut resiko apa pun dalam perjuangkan kedaulatan ekonomi rakyat bangsa dan negara Indonesia. Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa yang dedikasikan hidupnya untuk rakyat, bangsa dan negara ini berdaulat, maju, adil dan sejahtera, tutur Ketua Umum APKLI Perjuangan, dr Ali Mahsun ATMO, M. Biomed.
Dokter ahli kekebalan tubuh lulusan FKUB Malang dan FKUI Jakarta ini menuturkan, banyak hal besar yang telah diperbuat Rizal Ramli dalam tata perekonomian Indonesia, baik saat di pemerintahan mau pun diluar pemerintah. Saat mendapatkan amanah Ketua Dewan Pelindung APKLI Perjuangan pada Pembukaan Rakernas I APKLI Perjuangan 22 Desember 2017 di lereng Gunung Lawu Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah, dihadapan PJ Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko dan peserta Rakernas Se-Indonesia, beliau tegaskan pasang badan dan ada di garda terdepan wujudkan keadilan, kemartabatan, kemandirian dan kesejahteraan 25 juta PKL diseluruh Indonesia.
Demikian pula pada Puncak Harlah APKLI Perjuangan ke-25 di Pendopo Agung Trowulan Mojokerto Jawa Timur Minggu 25 Februari 2018. Ide, gagasan, pemikiran dan terobosan cerdas dan revolusioner Rizal Ramli patut diambil hikmahnya ditengah perubahan ekonomi dunia yang super cepat, revolusi industri 5.0 atau era one world digital of economy hari ini dan ke depan.
“Atas nama keluarga besar APKLI Perjuangan dan PKL di seluruh Indonesia, selaku Ketua Umum merasa sangat kehilangan sosok Rizal Ramli. Dan menyampaikan, innalilahi wainnailaihi Raji’un, turut berduka cita dan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Tokoh Nasional, Rizal Ramli, Ketua Dewan Pelindung APKLI Perjuangan, mulia selalu disisi Allah SWT, cita-citamu mulia insyaAllah kelak maujud di bumi Indonesia, amin yra,” pungkas Ali Mahsun ATMO yang juga Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) dan Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI).