Kadis PR KP Cipta Karya Prov. Jatim Tinjau Bencana Tanah Gerak Di Purwodadi Pasuruan

Daerah50 Dilihat

Pasuruan, Metrozone.net – Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PR KP Cipta Karya ) Provinsi Jatim I Nyoman Gunadi, S.T., M.T. meninjau bencana tanah bergerak di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan pada Sabtu 1 Februari 2025.

Kunjungan tersebut dilakukan bersama Tim Geologi ITS dipimpin Prof Ir Indrasurya B. Muhtar, selaku Guru Besar Geoteknik di Fakultas Teknik Sipil ITS dan Tim dari BPBD Prov. Jatim.

Dari kajian di lokasi kejadian, Guru Besar ITS Prof Indrasurya yang didampingi Kadis PR KP Cipta Karya Prov. Jatim memaparkan, bahwa, fenomena gerakan tanah yang terjadi di Pasuruan ini dipengaruhi oleh kelerengan, kekuatan tanah dan kandungan air.

Kandungan air yang tinggi menurutnya, akan semakin meningkatkan tekanan dalam tanah dan memicu pergerakan.

“Retakan yang terus membesar dalam jangka panjang tentu akan semakin berbahaya, terutama saat curah hujan tinggi,” terangnya.

Untuk penanggulangannya lanjutnya, akan membutuhkan biaya besar dan tidak menjamin efektivitas jangka panjang karena luasnya area terdampak.

Karenanya ia lebih merekomendasikan relokasi mengingat kerusakan bangunan juga berdampak negatif bagi psikologi warga terdampak.

Rencananya hasil kajian ini akan segera disampaikan kepada Pj. Gubernur Jatim dan Pj. Bupati Pasuruan untuk ditentukan langkah lanjutan. Seperti pencarian lahan relokasi yang representatif dan aman.

Hadir juga dalam peninjauan ini Kalaksa BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi, Kapolsek Purwodadi dan perangkat desa setempat.

Sebelumnya diberitakan bahwa Penjabat Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono gerak cepat meninjau bencana tanah bergerak di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Kamis (30/1).

Fenomena tanah gerak ini mulai dirasakan warga sejak Selasa (28/1) dan masih terus berlanjut hingga Kamis (30/1) pagi. Hal ini menyebabkan banyak rumah warga retak-retak dan sebanyak 47 kepala keluarga dengan total 176 orang diungsikan.

Setibanya di lokasi Pj. Gubernur Adhy didampingi Pj. Bupati Pasuruan Nurkholis dan Kepala Perangkat Daerah (PD) Pemprov Jatim terkait melihat kondisi salah satu rumah warga terdampak. Tampak lantai, tembok dan atapnya retak berat. Rumah tersebut merupakan satu dari 47 rumah yang mengalami kerusakan dengan 16 di antaranya rusak parah.

Setelahnya Adhy juga mengunjungi pos pengungsian di SD Negeri 2 Cowek. Di sana ia menyapa para warga untuk memberikan dukungan moril. Ia juga menyalurkan bantuan berupa sembako serta kebutuhan rumah tangga lain yang di antaranya adalah minyak telon, popok, botol susu, maupun pasta gigi.

“Saya datang untuk melihat langsung bagaimana kondisi di sini. Sambil menunggu rekomendasi para ahli tentang fenomena tanah bergerak. Saya minta agar kebutuhan dasar para pengungsi harus dipenuhi. Kami juga meminta warga senantiasa bersabar dan terus waspada akan bencana susulan,” kata Adhy.

Sementara terkait bencana, Pj. Gubernur Adhy menjelaskan, pola pergerakan tanah masih terus dipantau. Namun untuk saat ini masyarakat perlu menyadari besarnya risiko yang berpotensi timbul dari tanah bergerak ini.

“Untuk sementara diungsikan dulu sambil kita tugaskan Dinas PU Cipta Karya Jatim bekerjasama dengan ahli geologi ITS untuk memetakan dan menganalisis fenomena ini. Apakah permanen terus bergerak atau tidak. Jadi rekomendasinya kita tunggu, apakah ini masih layak untuk ditinggali atau ditinggalkan,” jelas dia.

“Kalau nanti keputusannya harus ditinggalkan maka solusinya adalah relokasi atau pindah lahan ke kawasan aman yang memang bebas dari bencana. Kemudian akan kita bangun rumah sesuai dengan kebutuhan dan juga sesuai aturan serta kemampuan dari provinsi dan kabupaten/kota,” pungkas Adhy.

Pewarta: YN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *