Nagan Raya, (METROZONE.net) – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI), menemukan sebanyak 21 paket Pekerjaan Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi, dengan nilai sebesar Rp 1.092.215.763,95 kekurangan volume.
Hal itu diketahui berdasarkan laporan hasil pemeriksaan BPK RI, nomor 5/LHP-DTT/XVIII.BCA/12/2024 pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya tahun anggaran 2024.
BPK merincikan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebanyak 19 paket pekerjaan, dengan nilai kontrak Rp 32,6 miliar lebih.
Kemudian pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) sebanyak satu paket pekerjaan senilai Rp 931 juta lebih.
Selanjutnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebanyak satu paket senilai Rp 185 juta lebih
Adapun paket ditemukan kekurangan volume yakni pada Penanganan Long Segment Jalan Kuta Paya – Gampong Cot sumber anggaran DAK, Penanganan Long Segment Jalan Kabu Blang Sapek – Lhok Rameuan sumber anggaran DAK, Penanganan Long Segment Jalan Babah Dua – Reului Mangat sumber anggaran DAK.
Lalu, Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Jalan Gampong Padang Panyang, Pemeliharaan Rutin Jalan Gampong Lhok Padang-Blang Murong, Pemeliharaan Rutin Jalan Suak Bilie-Lueng Baro, Pemeliharaan Berkala Jalan Alue Bilie – Pulo Kruet, Pemeliharaan Berkala Jalan Simpang Blang Baro Rambong – Padang Siali.
Kemudian, Rekonstruksi/Peningkatan Jalan Rantau Selamat – Alue Gajah, Peningkatan Jalan Meunasah Daya Kr. Isep sumber anggaran Otsus, Peningkatan Jalan Keude Linteung – Cot Teuku Dek, Peningkatan Jalan Babah Dua – Alue Itam sumber dana Otsus.
Dilanjutkan dengan Paket Lanjutan Peningkatan Jalan Simpang Dua – Alue Seupeng, Pemeliharaan Berkala Jalan Keude Simpang – Lhok Tonge, Peningkatan Jalan Simpang Peut – Kuta Makmue, Pemeliharaan Jembatan Blang Sapek Kecamatan Suka Makmue, Peningkatan Jalan Kuta Padang – Macah.
Temuan ini juga mencakup pada paket pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Simpang Jaya – Sumber Daya, Pemeliharaan Tebing Sungai Alur Krueng Miko Kecamatan Beutong, Perluasan Jaringan Perpipaan SPAM Lamie Kecamatan Darul Makmur. Ditambah paket Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Irigasi Gampong Kila Kecamatan Seunagan Timur.
BPK menyebut, kondisi ini membuat terjadinya Kelebihan pembayaran sebesar Rp 123.082.429,48 pada Dinas PUPR terdiri dari, PT BAN sebesar Rp 64.444.670,40, CV Rd sebesar Rp 9.211.815,92, CV TJ sebesar Rp 8.843.367,61, CV TM sebesar Rp 8.705.508,60, CV OJK sebesar Rp12.116.685,17 dan CV KK sebesar Rp 19.760.381,78.
Kemudian pada dinas yang sama ditemukan adanya potensi kelebihan pembayaran dengan rincian CV AJM sebesar Rp 208.392.051,47, CV SR sebesar Rp 76.926.755,36, CV Nd sebesar Rp 87.510.380,21, CV RBC sebesar Rp 51.137.867,17, CV SJ sebesar Rp 38.009.370,68, PT BHS sebesar Rp 226.917.252,19, CV AMJ sebesar Rp 170.542.929,99, CV DMJ sebesar Rp 10.591.100,00, CV KK sebesar Rp 29.219.634,29 dan CV MB sebesar Rp 8.540.300,59.
Lalu potensi kelebihan bayar pada Dinas Perkim oleh CV Mh sebesar Rp 32.807.950,98 dan pada BPBD oleh CV BA sebesar Rp 28.537.741,54.
Kondisi tersebut disebabkan karena Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perkim dan Kepala BPBD selaku pengguna anggaran kurang cermat dalam mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.
“Dan PPK dan PPTK tidak memedomani ketentuan dalam pengendalian pelaksanaan kontrak yang dilaksanakan oleh para penyedia,” sebut BPK dalam LHP nya (Almanudar)
Sumber: AJNN.net