Rapimcab PII, Para Insinyur Aceh Barat Susun Sejumlah Program Kerja, Apa saja?

Daerah28 Dilihat

MEULABOH (Metrozone.net) – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Aceh Barat Periode 2024-2027 menggelar Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab) yang berlangsung di ruang Aula Cut Nyak Dhien Sekdakab Aceh Barat, Selasa (8/10-2024). Rapimcab ini diikuti para pengurus cabang dan anggota PII Aceh Barat yang dipimpin oleh Ketua PII Cabang Aceh Barat Dr. Ir. Kurdi, ST, MT IPM, Asean-Eng.

Pada Rapimcab tahunan PII Aceh Barat ini telah menghasilkan sejumlah program kerja dan inovasi strategi pembangunan. Salah satunya adalah inovasi pembangunan berorientasi mitigasi bencana.

Ketua PII Aceh Barat Dr Ir. Kurdi, ST, MT, IPM, Asean-Eng menyampaikan, Rapimcab ini diikuti sebanyak 25 orang merupakan ketua bidang dan ketua komite yang berpikir kritis untuk menciptakan inovasi pembangunan. Semua gagasan tersebut akan dituangkan dalam program kerja PII Aceh Barat.

“Kita menghasilkan beberapa kegiatan yang bisa kita laksanakan tahun ini. Terutama isu terhangat saat ini kita akan membuat kajian, FGD, seminar yang bersifat inovasi yang menunjukkan kiprah insinyur Indonesia untuk daerah,” ujarya di sela kegiatan.

Dr Kurdi, menyampaikan, Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu daerah rawan bencana, seperti banjir, longsor tebing sungai dan ambruk badan jalan. Karena itu para insinyur akan berpikir kiritis menciptakan inovasi pembangunan menjawab tantangan itu.

Mulai dari membuat kajian akademis PII dan mengusulkan inovasi-inovasi tata kelola ruang pembangunan yang tepat. Kemudian diserahkan kepada Pemkab Aceh Barat untuk ditindak lanjuti sesuai dengan petunjuk teknis yang di susun.

“Salah satunya kita memberikan sumbangsih pikiran untuk isu banjir kota. Dibeberapa titik cukup kuat tekanan saat intensitas hujan tinggi. Kita lakukan berupa kajian yang akan kita sampaikan rekomendasinya untuk Pemkab Aceh Barat terutama terkait teknologi,” sebutnya.

Dr Kurdi, menyampaikan, bahwa pada prinsipnya meskipun diantara pengurus PII merupakan pegawai pada dinas teknis. Namun untuk pekerjaan pembangunan sepenuhnya adalah Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.

Akan tetapi perlu dipahami bahwa proyek itu bukan milik PII atau dikelola PII. Namun organisasi orang-orang berpikir kritis dan cerdas ini lebih kepada memberikan usulan atau rekomendasi setelah melalui kajian teknis mereka, demikian Kurdi

Pewarta: Almanudar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *