Warga Binaan Perempuan Lapas Kelas IIA Banyuwangi Dibekali Pelatihan Cara Membuat Roti

Daerah119 Dilihat

Banyuwangi,– Peningkatan kegiatan pembinaan untuk mewujudkan Warga Binaan yang produktif terus dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banywangi. Kali ini, Warga Binaan perempuan dibekali cara pembuatan roti, Senin (06/05/2024).

Pelatikan membuat aneka olahan roti itu terlaksana melalui kerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 20 orang Warga Binaan perempuan terlibat langsung dalam pelatihan tersebut.

Selain memberikan pelatihan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi juga memberikan bantuan alat untuk memproduksi roti, sehingga dapat mendorong keberlanjutan pembinaan kepada Warga Binaan untuk memproduksi roti.

Warga Binaan perempuan yang mengikuti pelatihan tersebut sangat antusias mulai dari pemberian materi, pengenalan bahan dan peralatan untuk memproduksi aneka roti hingga pada tahapan produksi.

Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono menyebut pemberian bekal pelatihan kepada Warga Binaan itu bertujuan untuk menyiapkan Warga Binaan yang terampil sebagai bekal yang dapat dikembangkan ketika sudah bebas nantinya.

Agus juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi khususnya Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan yang telah bersedia membantu memberikan pelatihan kepada Warga Binaan serta menyumbangkan alat untuk memproduksi roti.

“Hal ini menjadi gambaran bahwa Pemkab peduli dengan Warga Binaan yang ada di Lapas Banyuwangi ini,” ujarnya.

“Kedepannya nanti akan kami siapkan tempat yang bisa digunakan untuk memproduksi roti, sehingga hasil pelatihan ini bisa terus dipraktekkan dan ditularkan kepada Warga Binaan yang lain,” imbuhnya.

Menurutnya, pembinaan yang ada di Lapas memang memerlukan adanya kolaborasi dan sinergi dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait agar setiap Warga Binaan mampu memperoleh tambahan keterampilan maupun menambah keterampilannya selama menjalani pidana.

“Kolaborasi menjadi hal yang penting, mengingat jumlah Warga Binaan kami yang mencapai lebih dari 900 orang, sehingga memerlukan kerjasama dari pihak eksternal untuk memaksimalkan pembinaan bagi setiap Warga Binaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan bahwa kegiatan pembinaan di Lapas Banyuwangi sangat beragam, mulai dari membatik, kerajinan tangan, meubelair, hingga pembinaan yang berbasis pondok pesantren.

“Harapannya setiap Warga Binaan dapat mengikuti pembinaan yang telah kami sediakan, agar mereka dapat mengisi hari-hari mereka dengan kegiatan yang positif,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan melalui Penggerak Swadaya Masyarakat, Budi Pringgo menyampaikan pesan kepada Warga Binaan agar materi yang telah diberikan mampu dicerna dengan baik.

“Jika terus ditekuni, kami yakin setiap Warga Binaan akan mampu menghasilkan olahan roti yang tidak kalah dengan yang beredar di pasaran,” pungkas Budi.

Editor: 5093N9

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *