Banyuwangi,- Sebuah kejadian kecelakaan yang menewaskan warga kalimati (Aktivis) Trisno Hidayat, hal ini menimbulkan perhatian publik termasuk para tokoh tokoh yang hadir yang turut berbela sungkawa, dalam hal tersebut diduga menghindari adanya proyek perbaikan jembatan yang berada dijalan sumberayu dusun Kedungringin desa Kedungringin kecamatan Muncar,
Nampak beberapa tokoh yang memberikan perhatian dengan turut menghadiri kejadian tersebut sehingga ramainya dengan taburan lilim simbolis taburan serta doa , nyanyi padaMu Negeri dan lagu mengheningkan cipta,debagai bentuk berbela sungkawa atas kejadian tersebut,
Raja Sengon, Yunus Wahyudi, Dodik P, Sudomo Akbar Supono , serta Nanang turut mendukung aksi keprihatinan atas laka tersebut, yang diduga akibat minimnya rambu-rambu peringatan yang sehingga menimbulkan laka, hingga meninggal dunia,
Rabu (05/06/24)
Aksi keprihatinan tersebut dilaksanakan pada Pukul 20.00 hingga selesai, dengan aksi damai, Gramang (43 th) sebagai keluarga Korban mengatakan bahwa aksi ini hanya bentuk keprihatinan agar tidak lagi kecelakaan serupa yang menimpa siapa pun, perjalanan dilalui dari Utara dini hari diduga minimnya rambu-rambu peringatan sehingga korban menabrak pasir dan jatuh meninggal dunia, pada Minggu dinihari kemarin.
Aksi Tersebut mendapat perhatian dari
M. Yunus Harimau Blambangan Banyuwangi yang dikenal dengan aktivis Vokal, meminta agar proyek tersebut diduga melanggar sehingga menimbulkan korban yang juga rekan sejawat, juga melihat papan informasi tidak sesuai karena alamat ya dipasang bertempat Di kecamatan Rogojampi padahal pengerjaan proyek di kecamata Muncar.
Saya akan melaporkan hal tersebut pada kepolisian resort Banyuwangi. Agar segera diselidiki guna menciptakan rasa keadilan tersebut,
Senada dengan Wahyu (Raja Sengon) meminta kepada aparat yang berwenang untuk menyelidiki hal , karena dirasa ada penyimpangan harus diungkap, karena minimnya rambu-rambu peringatan bila ada pengerjaan proyek pembangunan jembatan, kami akan mengawal terus agar rasa keadilan pada keluarga, kami juga memikirkan tentang keluarga korban yang ditinggal tersebut agar supaya biaya hidup bisa ditanggulanginya.
Nampak aksi damai itu menyedot perhatian pengguna jalan hingga menimbulkan kemacetan dan sempat berhenti untuk mengetahui ada apa?
Kepolisian sektor Muncar turut mengamankan kondisi jalan agar tetap kondusif aman dan lancar,
Tokoh aktivis Senior Supono berharap tidak ada kejadian seperti ini, agar semua sesuai dengan standar jelas pengerjaan proyek bangunan.
Lilin lilin dan taburan bunga juga menjadi penanda aksi keprihatinan, serta panjatan doa menjadi saksi akhir bentuk Keprihatinan
dan peserta yang mengikuti aksi tersebut membubarkan diri dengan tertib.
Pewarta: Rcs7