Meulaboh (METROZONE.net) – Dalam 100 hari kerja awal, Bupati Aceh Barat Tarmizi, SP, MM dan Wakilnya Said Fadhel, SH mengundang berbagai komponen masyarakat seperti mahasiswa,
Ormas, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, santri untuk menyampaikan kritik konstruktif dan saran dalam 100 hari kerja pertama pemerintahannya. Kegiatan ini berlangsung di Aula Teuku Umar Bappeda, Kamis (29/5-2025)
Dalam kegiatan ini Bupati Aceh Barat menghadirkan Sekda, para Asisten, para kepala SKPK dalam lingkup pemerintahan Kabupaten Aceh Barat
Pada kesempatan tersebut, Bupati Tarmizi memberi kesempatan kepada seluruh komponen masyarakat untuk menyampaikan kritik dan saran selama 100 hari kerja awal baik yang telah dilakukan maupun program yang akan dilaksanakan kedepannya.
Tarmizi menegaskan bahwa semua kritik dan saran yang disampaikan dalam forum ini akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku. Ia meminta kepala SKPK untuk merespon dan menindaklanjuti masukan atau saran yang disampaikan dari seluruh komponen masyarakat
Bupati Tarmizi mengungkapkan bahwa pemerintahan kabupaten Aceh Barat tumbuh dari kritik, saran dan masukan dari rakyat. Menurutnya, dengan adanya kritik dan saran bukan hanya menjadi simbolis, akan tetapi akan menjadi dasar perbaikan dan langkah-langkah yang konkret dalam membangun kabupaten Aceh Barat kedepannya,” tandasnya
“Hari ini kami sebagai Bupati dan wakil Bupati Aceh Barat sudah genap 100 hari kerja sejak dilantik 19 Februari 2025 lalu, dan selama kurun waktu tersebut kami telah melakukan berbagai upaya dan langkah strategis diberbagai sektor pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Aceh Barat,” kata Bupati Tarmizi
Tarmizi mengungkapkan sejak awal dilantik, fokus utama yang dilakukan peluncuran Kartu Aceh Barat Sehat (KABS) yakni pemberian bantuan satu juta rupiah kepada pendamping pasien dari Aceh Barat yang dirujuk ke Rumah Sakit Banda Aceh, Ia menyebutkan sejak diluncurkan, alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 200 masyarakat lebih yang mendapat pelayanan ini. Hal ini, kata Tarmizi, merupakan salah satu visi dan misinya untuk memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan juga meluncurkan rumah singgah di Banda Aceh
Pada kesempatan tersebut, Bupati Tarmizi memaparkan satu persatu program yang telah dijalankan di awal 100 hari kerja, seperti Penguatan sektor pendidikan, pelayanan kesehatan yang memadai, dan sejumlah program lainnya. Ia juga mengatakan telah membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk melobi beberapa program strategis yang alhamdulillah mendapat respon dan telah terealisasi.
Seratus hari ini adalah fondasi. Kami ingin membangun kepemimpinan yang terbuka, berpihak kepada rakyat dan siap mendengarnya,” ujar Tarmizi
Selain itu, kata dia, penguatan Syari’at Islam menjadi fokus utama dimasa kepemimpinannya yakni wajib shalat berjamaah dilingkungan kantor pemerintahan, juga di masjid-masjid di gampong dan juga magrib mengaji serta menghidupkan kembali majelis taklim. Disamping itu, dia juga menekankan kepada sekolah 15 menit wajib mengaji bagi siswa sebelum proses belajar mengajar dimulai.
Kritik konstruktif dan saran 100 hari kerja awal Bupati dan Wakil Bupati Tarmizi-Said diapresiasi oleh berbagai pihak yang hadir. Peserta menilai langkah ini sebagai terobosan baru dalam membuka ruang partisipasi publik yang mengedepankan prinsip partisipatif dan keterbukaan di awal kepemimpinan Tarmizi-Said. Dan langkah ini menandai awal periode mereka dengan pendekatan fokus pro-rakyat
Penulis: Almanudar